REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang, Banten mengajak masyarakat menjadikan peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW untuk memperbaiki kualitas diri melalui sholat.
"Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW mengandung pesan hikmah yang mendalam bagi Muslim untuk menegakkan ibadah sholat sebagai salah satu pilar utama nilai-nilai yang dikandung dalam peristiwa perjalanan Isra Mi'raj," kata Ketua MUI Kota Tangerang Ahmad Baijuri Khotib, Selasa (28/1/2025).
MUI pun mengajak semua lapisan umat untuk memperingati momen ini dengan kegiatan yang positif. Apalagi, ada banyak pesan hikmah dalam peristiwa penting ini yang bisa dipelajari mulai dari mengajarkan keteguhan iman sampai penguatan jati diri lewat ibadah.
Ia melanjutkan, MUI Kota Tangerang juga mengajak Muslim untuk meningkatkan kualitas ibadah, sampai menjaga harmonisasi (ukhuwah) Islamiyah maupun sosial secara umum.
"Mari kita jadikan peringatan Isra Mi'raj ini sebagai ajang untuk memperbaiki diri sekaligus memperkuat jalinan ukhuwah islamiyah, wathaniyah, maupun basyariah," ujarnya.
Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang Nurdin menambahkan momen Isra Mi'raj merupakan momentum yang baik untuk saling berbagi kebahagiaan khususnya bersama anak yatim dan dhuafa.
"Apalagi di Bulan Rajab ini juga merupakan bulan yang baik bagi kita untuk berbagi kebahagiaan dan kebaikan, yang insya Allah dapat menambah pahala dan amal saleh bagi kita semua," katanya.
Ia mengajak kepada seluruh masyarakat ikut meningkatkan kepedulian dan untuk berbagi pada sesama terutama bagi yang membutuhkan.
"Tentunya ini tidak hanya merupakan bagian dari kita yang menjalankan Perintah Rasulullah dalam suasana spiritual, tetapi juga merupakan upaya untuk memupuk semangat kebersamaan, saling peduli antar sesama terutama anak-anak yatim dan dhuafa," ujar Nurdin.
Dia turut mengajak seluruh Muslim khususnya di Kota Tangerang untuk memaknai Peringatan Isra Mi'raj tahun ini sebagai sarana untuk introspeksi sekaligus aktualisasi diri.
"Isra Mi'raj ini, mari sama-sama kita artikan sebagai momen merenungkan kembali sejauh mana kita secara mandiri bisa mengamalkan ajaran Rasulullah SAW. Karena dengan mengamalkan ajaran-ajaran Islam tersebut, kesalehan sosial bisa terus kita kembangkan yang nantinya bisa mewujudkan masyarakat yang saling peduli dan membantu dalam kehidupan sehari-hari," katanya.