Kamis 30 Jan 2025 06:36 WIB

Viral Begal Payudara di Bantul, Kaum Hawa Diimbau Hindari Jalanan Sepi

Salah satu caranya menutupi bagian depan tubuh dengan tas untuk melindungi payudara.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Erik Purnama Putra
Aksi seorang pengendara motor melakukan begal payudara terhadap pejalan kaki perempuan (ilustrasi).
Foto: Dok Republika
Aksi seorang pengendara motor melakukan begal payudara terhadap pejalan kaki perempuan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Aksi pelecehan seksual berupa begal payudara di Jalan Imogiri, Kabupaten Bantul, Provinsi DIY viral di media sosial. Polres Bantul menyebut, belum ada laporan resmi dari korban terkait kejadian itu. 

Insiden itu diduga terjadi pada Senin (27/1/2025) malam WIB. "Korban dari kasus itu belum membuat laporan kejadian ke polisi. Kami imbau agar korban membuat laporan, agar kasusnya bisa kami selidiki," kata Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana di Kabupaten Bantul, Selasa (28/1/2025). 

Kapolres Bantul, AKBP Novita Eka Sari mengatakan, kasus pelecehan seksual berupa begal payudara bisa menimpa siapa saja. Bahkan, modusnya bisa beragam, salah satunya dengan berpura-pura menanyakan alamat.

Pihaknya pun mengimbau masyarakat, khususnya perempuan untuk waspada terhadap kejadian-kejadian pelecehan seksual tersebut. Hal yang dapat dilakukan yakni dengan menghindari jalan-jalan yang sepi, baik siang maupun malam hari. 

"Untuk itu, kepada kaum wanita agar tidak menjadi sasaran pelaku sebaiknya bisa mengantisipasinya terlebih dahulu. Misalnya dengan menghindari melintas di jalan yang sepi," ucap Novita.

Jika terpaksa melewati jalanan yang sepi, pesan dia, perempuan harus tetap fokus dan waspada bila ada orang mencurigakan yang mendekat. "Salah satu caranya yaitu menutupi bagian depan tubuh dengan tas untuk melindungi payudara, atau segera menjauh dari orang mencurigakan tersebut," ungkapnya.

Selain itu, upaya lainnya yang bisa dilakukan yakni berbaur dengan keramaian. Bila tidak sempat menjangkau keramaian dan pelaku malah melakukan tindakan pelecehan, lakukan berbagai cara untuk mendapat atensi orang-orang sekitar, seperti berteriak. "Sehingga pelaku pun takut, dan orang-orang segera membantu," jelas Novita.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement