REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arabic Lingual Center (ARLIC) bekerja sama dengan Ittihad Mudarrisi Al-Lughah Al-Arabiyah (IMLA) Indonesia sukses menyelenggarakan Workshop Pengembangan Bahasa Arab di Indonesia pada 27-28 Januari 2025 di Hotel Naraya Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Dengan tema “Bersinergi dan Bekerjasama untuk Pengembangan Bahasa Arab di Indonesia”, acara ini menjadi momentum strategis untuk membangun kolaborasi yang lebih erat dalam meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Arab di tanah air.
Acara dimulai pada Senin siang dengan sambutan selamat datang dari Andy Hadiyanto, perwakilan UNJ sekaligus tuan rumah kegiatan. Dalam sambutannya, Andy menegaskan komitmen UNJ untuk terus berpartisipasi aktif dalam mendukung pengembangan bahasa Arab di Indonesia. Ia juga mengapresiasi ARLIC dan IMLA atas kepercayaan mereka memilih UNJ sebagai tempat pelaksanaan workshop ini. Andy menyatakan bahwa UNJ akan terus berkontribusi aktif dalam memajukan pembelajaran bahasa Arab di Indonesia melalui kolaborasi dan inovasi bersama.
Direktur ARLIC, Alwi Shahab, memaparkan perjalanan ARLIC sejak 2019 yang telah aktif mengadakan berbagai kegiatan dan membangun jejaring kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk IMLA. Ia menekankan bahwa metode Al-Lisan Al-Umm menjadi salah satu upaya penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Arab di Indonesia.
Untuk tahun 2025, Alwi menyampaikan bahwa ARLIC memiliki visi memperluas kegiatannya dengan memanfaatkan metode baru atau mengembangkan metode yang lebih relevan dengan kebutuhan lokal, khususnya dari aspek pengadaan dan konten pembelajaran.
Dalam paparannya, ia juga menawarkan beberapa program, seperti kursus bahasa Arab, program imersi, bimbingan teknis (BIMTEK), pelatihan pelatih (Training of Trainers/TOT), pengembangan kurikulum, buku ajar, hingga pedoman pengajaran bahasa Arab. Program-program ini direncanakan untuk dilaksanakan di Indonesia maupun luar negeri, termasuk di Yordania, Mesir, Oman, Yaman, dan Maroko.
Sementara itu, Ketua Umum IMLA Indonesia, Prof. Uril Bahruddin, menggambarkan hubungan antara ARLIC dan IMLA sebagai “sepasang suami istri yang tidak mungkin terpisahkan.” Menurutnya, IMLA dengan sumber daya manusia yang dimilikinya siap memberikan dukungan penuh terhadap program-program ARLIC untuk mengembalikan kemuliaan bahasa Arab di Indonesia. Prof. Uril menegaskan bahwa sinergi antara kedua organisasi ini merupakan langkah penting untuk memajukan pendidikan bahasa Arab secara berkelanjutan.
Workshop yang berlangsung hingga Selasa, 28 Januari 2025, membahas secara detail bentuk kerja sama strategis antara ARLIC dan IMLA untuk tiga tahun ke depan (2025-2027). Diskusi ini menghasilkan kesepakatan penting yang dituangkan dalam penandatanganan adendum Memorandum of Understanding (MoU) dan dua Perjanjian Kerja Sama (PKS) teknis. PKS ini mencakup pengembangan program utama pembelajaran bahasa Arab dan sosialisasi produk-produk pembelajaran inovatif.
Hasil workshop ini menyepakati sejumlah program unggulan, termasuk pelaksanaan Training of Trainers (TOT) untuk 100 kader anggota IMLA dari 10 daerah guna mencetak pelatih berkualitas yang dapat meningkatkan kapasitas pengajar di wilayah masing-masing.
Selain itu, disepakati pula program BIMTEK untuk 1.000 pengajar bahasa Arab dari 10 wilayah, yang bertujuan memperkuat kompetensi mereka dalam mengaplikasikan metode pembelajaran inovatif. Tidak ketinggalan, ada program peningkatan kemampuan bahasa Arab melalui kegiatan imersi di negara-negara Timur Tengah seperti Yordania, Mesir, Oman, Yaman, dan Maroko, serta melalui pertukaran dosen dan mahasiswa, kemah bahasa Arab, dan kursus bahasa Arab.
Workshop ini ditutup dengan optimisme dari kedua organisasi. Alwi Shahab menegaskan komitmen ARLIC untuk terus membuka ruang inovasi dalam metode pembelajaran bahasa Arab di Indonesia. Ia menyatakan keyakinannya bahwa sinergi antara ARLIC dan IMLA akan membawa dampak signifikan bagi pembelajaran bahasa Arab di Indonesia. Prof. Uril Bahruddin juga menyampaikan bahwa dukungan penuh dari IMLA akan mempercepat terwujudnya tujuan bersama. Ia menegaskan bahwa program-program ini akan menjadi langkah nyata untuk mengembalikan kejayaan bahasa Arab di Indonesia.
Workshop ini menciptakan pijakan strategis bagi ARLIC dan IMLA untuk memperkuat kolaborasi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Arab di Indonesia, baik di tingkat nasional maupun internasional. Dengan semangat sinergi, kedua organisasi optimis mampu menghadirkan inovasi pendidikan bahasa Arab yang berkelanjutan.