Jumat 07 Feb 2025 17:16 WIB

Israel-Hamas akan Lanjutkan Pembahasan Gencatan Senjata Tahap Kedua

Israel ingin mengasingkan pemimpin Hamas.

Tentara Israel Agam Berger melambai ke kerumunan di samping pejuang Jihad Islam saat dia diserahkan ke Palang Merah di Jabalya di Kota Gaza, Kamis 30 Januari 2025.
Foto: AP Photo/Mohammed Hajjar
Tentara Israel Agam Berger melambai ke kerumunan di samping pejuang Jihad Islam saat dia diserahkan ke Palang Merah di Jabalya di Kota Gaza, Kamis 30 Januari 2025.

REPUBLIKA.CO.ID,YERUSSALEM -- Tim perundingan Israel akan bertolak ke Qatar pada Sabtu untuk mulai membahas kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera dengan kelompok perlawanan Palestina, Hamas.

Menurut media Israel, Kamis (6/2/2025), delegasi tersebut terdiri dari pejabat Shin Bet dan Mossad. Mereka mendapat perintah dari kepala Shin Bet Ronen Bar untuk menyelesaikan tahap satu perjanjian dan mulai membahas tahap kedua.

Baca Juga

Israel berharap Hamas memberikan daftar sandera pada Jumat, sebelum jadwal pembebasan mereka pada Sabtu, lapor media tersebut. Pembicaraan mengenai pelaksanaan tahap kedua kesepakatan tersebut awalnya akan dimulai pada Senin, hari ke-16 perjanjian gencatan senjata. Rencana tersebut kemudian ditunda.

Haaretz mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya dari rombongan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Washington, mengindikasikan Netanyahu tidak akan melanjutkan tahap kedua kecuali Hamas disingkirkan.

Selain itu, sejumlah pejabat Israel, khawatir bahwa pernyataan terbaru oleh Presiden AS Donald Trump mengenai "mengambil alih" Gaza dan memaksa merelokasi mereka dapat mengacaukan perundingan.

Sejak 25 Januari, Trump berulangkali mengusulkan pemindahan warga Palestina dari Gaza ke negara-negara Arab seperti Mesir dan Yordania. Ide tersebut ditolak mentah-mentah negara Arab dan para pemimpin Palestina.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاَذَانٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖٓ اِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الْاَكْبَرِ اَنَّ اللّٰهَ بَرِيْۤءٌ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَ ەۙ وَرَسُوْلُهٗ ۗفَاِنْ تُبْتُمْ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۚ وَاِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِى اللّٰهِ ۗوَبَشِّرِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِعَذَابٍ اَلِيْمٍۙ
Dan satu maklumat (pemberitahuan) dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrik. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertobat, maka itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih,

(QS. At-Taubah ayat 3)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement