Rabu 12 Feb 2025 11:04 WIB

Houthi Ancam Serang Israel Besar-besaran Jika Langgar Gencatan Senjata

Houthi berjanji akan terus melakukan perlawanan demi Gaza.

Kelompok Houthi memobilisasi dan merekrut ribuan anggota milisi dan mahasiswa sebagai bagian dari pembentukan tentara di Sana a, Yaman, Rabu (21/2/2024).
Foto: EPA-EFE/YAHYA ARHAB
Kelompok Houthi memobilisasi dan merekrut ribuan anggota milisi dan mahasiswa sebagai bagian dari pembentukan tentara di Sana a, Yaman, Rabu (21/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Pemimpin gerakan Ansarullah Yaman Abdul Malik al-Houthi memperingatkan bahwa pasukan Yaman siap "menyerang Israel" jika rezim penjajah tersebut melanjutkan serangan militernya di Gaza yang melanggar kesepakatan gencatan senjata.

"Sekutu-sekutu Barat AS mengambil keuntungan dari perselisihan di antara negara-negara Muslim," kata al-Houthi dalam sebuah pidato yang disampaikannya pada hari Selasa.

Baca Juga

"AS tidak memiliki niat baik terhadap negara-negara Muslim," katanya, seraya menambahkan bahwa pemerintah AS selalu berusaha menjarah sumber daya negara lain."

Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump telah menyatakan dengan jelas bahwa AS menganggap negara-negara lain sebagai sapi perah yang menunggu untuk diperah.

"Proyek Zionis menargetkan umat Islam secara keseluruhan," kata pemimpin Yaman itu, seraya menambahkan bahwa proyek Zionis berusaha merusak generasi muda Muslim dengan menyusup ke dalam sistem pendidikan di negara-negara Islam."

Proyek Zionis itu merusak, memusuhi umat Islam dan ingin menghancurkan identitas Muslim, katanya lebih lanjut.

"Rezim-rezim Arab yang bergantung pada AS, Inggris, telah kehilangan semua yang mereka miliki karena kenaifan," ia menggarisbawahi, menambahkan bahwa "AS berusaha untuk menduduki Jalur Gaza seolah-olah itu adalah real estate."

"Rakyat Palestina akan menanggapi dengan tabah rencana yang dibuat oleh AS."

Al-Houthi terus memuji dukungan tegas Iran terhadap perjuangan Palestina dan Poros Perlawanan di kawasan Asia Barat.

"Jari-jari kami berada di pelatuk, dan kami siap untuk segera merespons jika rezim Zionis mengintensifkan serangannya ke Gaza," kata Al Houthi, memperingatkan rezim Israel tentang konsekuensi keamanan, militer, dan ekonomi dari potensi eskalasi konflik, terlepas dari dukungan AS terhadap rezim tersebut.

BACA JUGA: 'Israel Telah Menjadi Bahan Tertawaan di Timur Tengah'

 

Mengutuk rencana Presiden AS Donald Trump untuk pemindahan paksa warga Palestina di Gaza, Al Houthi mengatakan bahwa "proyek yang merusak dan agresif" adalah bagian dari skema yang lebih luas untuk merebut tanah umat Islam.

Dia menekankan bahwa invasi baru tidak akan mudah bagi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Al-Houthi memperingatkan para pemimpin Arab yang mungkin bersedia bekerja sama dengan Amerika Serikat dalam melaksanakan rencana ini bahwa Amerika tidak akan ragu-ragu untuk meninggalkan mereka ketika kepentingan mereka menentukan.

photo
Poin Kesepakatan Gencatan Senjata - (Republika)

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement