Senin 17 Feb 2025 10:27 WIB

Rupiah Diprediksi Menguat Akibat Data Penjualan Ritel AS Kontraksi

Rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS.

Petugas menghitung uang dollar AS di tempat penukaran valuta asing.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas menghitung uang dollar AS di tempat penukaran valuta asing.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memprediksi penguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi data penjualan ritel Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan. Tercatat, data penjualan ritel AS terkontraksi 0,5 persen dari dugaan minus 0,1 persen.

“Rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS yang masih melanjutkan pelemahan setelah data penjualan ritel AS yang lebih lemah dari perkiraan,” ucapnya di Jakarta, Senin (17/2/2025).

Baca Juga

Akibat rilis data tersebut, imbal hasil obligasi AS mengalami penurunan dan meningkatkan prospek pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).

Lukman menilai ada potensi 50 persen untuk pemangkasan 50 basis points (bps) hingga akhir tahun. “Sebelumnya, hanya diperkirakan paling besar 35 bps,” ujar dia.

Di samping itu, investor juga menantikan data perdagangan Indonesia bulan Januari siang ini yang diperkirakan mengalami surplus 2 miliar dolar AS. Berdasarkan berbagai faktor tersebut, Lukman memprediksi kurs rupiah berkisar Rp 16.150-Rp 16.300 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah (kurs) pada pembukaan perdagangan hari Senin di Jakarta menguat hingga 65 poin atau 0,40 persen menjadi Rp 16.187 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp 16.252 per dolar AS.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement