Jumat 21 Feb 2025 19:05 WIB

Hasil Autopsi Jenazah Yahya Sinwar Oleh Tentara Israel Ungkap Fakta Mengagumkan

Yahya Sinwar gugur syahid dalam pertempuran di Rafah 2024 lalu

Rep: Fitrian Zamzami / Red: Nashih Nashrullah
Pemimpin Hamas Yahya Sinwar berbicara dalam rapat umum di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada 21 Oktober 2011.
Foto: AP Photo/Hatem Moussa
Pemimpin Hamas Yahya Sinwar berbicara dalam rapat umum di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada 21 Oktober 2011.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV—Israel Broadcasting Corporation (IBC) melaporkan pada hari Jumat bahwa tes yang dilakukan oleh tentara pada tubuh mendiang pemimpin Hamas Yahya al-Sinwar menunjukkan bahwa darahnya bebas dari zat-zat narkotika.

Hal ini disampaikan dalam sebuah laporan yang diterbitkan oleh lembaga penyiaran tersebut, yang menyoroti "temuan-temuan menarik" dalam laporan akhir otopsi Sinwar, yang disiapkan oleh tentara Israel, dikutip dari Aljazeera, Jumat (21/2/2025). 

Baca Juga

Menurut Israel Broadcasting Corporation, tentara menyiapkan - dalam beberapa hari terakhir - laporan akhir terkait otopsi yang dilakukan pada tubuh Sinwar, dan tes yang dilakukan oleh tentara mencakup berbagai macam zat narkotika, dan semua hasilnya negatif.

Di antara temuan yang paling menonjol yang terungkap dalam laporan tersebut adalah bahwa satu-satunya zat yang muncul dalam konsentrasi tinggi dalam darah Sinwar adalah kafein.

Kafein ditemukan dalam berbagai makanan dan minuman dan secara alami ditemukan dalam biji kopi.

Pada Oktober 2024, sekitar setahun setelah dimulainya Operasi Banjir Al-Aqsa dan perang Israel yang menghancurkan terhadap Jalur Gaza, Sinwar dibunuh oleh tentara Israel di kota Rafah, Jalur Gaza selatan.

Media Israel mengedarkan foto-foto yang didokumentasikan oleh tentara yang bersama al-Sinwar saat ia dibunuh, menunjukkan bahwa ia memiliki sebuah tasbih, botol parfum kecil, sebatang permen, buku-buku doa, sebuah bola lampu kecil dan sebuah senjata berwarna putih.

BACA JUGA: 'Israel Telah Menjadi Bahan Tertawaan di Timur Tengah'

 

Laporan tentang analisis tubuh Sinwar membantah klaim dan tuduhan Israel yang mencoba melemahkan militan Hamas, seperti yang dikatakan Otoritas Penyiaran dalam laporannya hari ini bahwa tidak adanya jejak obat Captagon merupakan hal yang mengejutkan tentara Israel.

Israel mengklaim bahwa Captagon adalah obat yang sebelumnya dicurigai digunakan oleh para pejuang elite Hamas.

Otoritas Penyiaran Israel menilai bahwa laporan tersebut, yang melengkapi analisis darah Sinwar yang dilakukan oleh tentara dalam beberapa hari terakhir, memiliki implikasi intelijen dan strategis yang penting.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement