Selasa 04 Mar 2025 13:47 WIB

Banjir Menimpa Area 'Tapal Kuda' Condet

Warga kembali harus berjibaku setelah Selasa sebelumnya sudah lelah mengangkut barang

Sungai Ciliwung kembali meluap pada Selasa (4/3/2025) membanjiri warga yang tinggal di Jalan Eretan 2, Balekambang, Jakarta.
Foto: Achmad Syalaby Ichsan
Sungai Ciliwung kembali meluap pada Selasa (4/3/2025) membanjiri warga yang tinggal di Jalan Eretan 2, Balekambang, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Warga di Jalan Eretan 2, RT 02/01, Kelurahan Balekambang, Jakarta Timur, pada Rabu (4/2/2025) harus kembali berkemas untuk keduakalinya setelah Sungai Ciliwung kembali meluap pada dini hari. Pantauan Republika, warga yang memang tinggal di bantaran sungai tersebut sudah mengangkut barang-barangnya ke Yayasan Al Irfan sejak tengah malam. Ketinggian air mencapai kisaran satu meter.

Yayasan yang memang kerap berfungsi sebagai posko pengungsian saat banjir melanda itu pun menampung barang-barang warga. Kulkas, televisi, kasur hingga pakaian transit terlebih dahulu di tempat tersebut. “Air di Depok Siaga 1, tingginya mencapai 400. Masalahnya di Pintu Mangarai juga sudah 700,”ujar Ichsan, salah seorang warga korban banjir. 

Baca Juga

Berdasarkan informasi dari laman Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pada Rabu pukul tiga dini hari,  tinggi muka air (TMA) di Depok mencapai 400 cm dalam kondisi hujan. Status di Pintu Air Depok sudah berada di level Bahaya/Siaga 1. Sementara itu, Katulampa 100 cm dalam keadaan cuaca gerimis dengan status Waspada/Siaga 3. TMA di Pintu Air Mangarai mencapai 710 cm dengan kondisi hujan dan berstatus Siaga 4 (Normal). Pukul enam pagi, air begitu cepat menerpa. Yayasan tak cukup tinggi untuk menjadi posko pengungsian. Warga dan barang-barangnya harus kembali dievakuasi. 

Ichsan hilir mudik membereskan barang-barang di rumah ibunya, yang juga direndam banjir. Setelah sahur, dia memindahkan barang-barang ke lantai atas setelah mengevakuasi ibunya ke lokasi yang lebih aman. Dia pun memanggil beberapa relawan dari Kurir Kebaikan (Kubik) untuk terjun ke daerah yang berlokasi di area Condet Balekambang tersebut.

Para relawan yang sempat menyambangi warga setempat untuk mengevakuasi warga tersebut pada Selasa sebelumnya kembali berjibaku untuk menolong korban banjir. Selain membereskan markas kecil relawan yang memang berlokasi di daerah tersebut, mereka juga tampak membantu untuk mengevakuasi barang-barang warga.

Rabu itu, warga memang kembali harus berjibaku setelah pada Selasa sebelumnya sudah lelah mengangkut barang. Beberapa sudah membereskan kembali barangnya seperti sediakala. Air yang kembali meluap membuat mereka harus kembali berkemas. 

Warga di Jalan Eretan 2 memang kerap menjadi langganan banjir. Daerah tersebut berbentuk tapal kuda. Bak pulau separuh, warga tinggal dikelilingi oleh Sungai Ciliwung sejak tiga generasi. “Banjir terakhir 2021 tapi enggak sampai tinggi begini,”ujar Ichsan. 

Di ujung jalan yang berbatasan langsung dengan sungai, kafe sekaligus tempat latihan memanah Kometa tak luput menjadi korban. Kafe yang menjual aneka panganan tradisional harus terendam banjir. 

 

Tim SAR juga turun ke lokasi. Beberapa warga yang sebelumnya masih bertahan di lantai dua diminta untuk menaiki perahu karet. Syukurnya, hingga berita ini diturunkan, tidak ada korban jiwa akibat banjir di daerah tapal kuda tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement