Ahad 09 Mar 2025 04:26 WIB

Pakar Gizi Ingatkan Hindari Minum ‘Tenggak’ Saat Sahur

Anda disarankan tidak langsung meminum air dalam jumlah besar sekaligus.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Sahur (ilustrasi). Ahli gizi mengingatkan, saat sahur, usahakan untuk tidak makan dan minum secara berlebihan dalam waktu yang singkat.
Foto: Foto : MgRol_93
Sahur (ilustrasi). Ahli gizi mengingatkan, saat sahur, usahakan untuk tidak makan dan minum secara berlebihan dalam waktu yang singkat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat menjalankan ibadah puasa, penting bagi kita untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh agar tetap dapat beraktivitas dengan optimal. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengatur pola makan dan minum saat sahur dan berbuka puasa.

Mengonsumsi makanan dan minuman secara bertahap saat sahur dan berbuka puasa sangat penting untuk menjaga keseimbangan sistem pencernaan dan mencegah terjadinya masalah kesehatan. Ahli gizi Dr dr Lucy Widasari, M.Si mengingatkan, saat sahur, usahakan untuk tidak makan dan minum secara berlebihan dalam waktu yang singkat. Berikan waktu bagi tubuh untuk mencerna makanan secara perlahan agar energi yang dihasilkan dapat bertahan lebih lama selama berpuasa.

Baca Juga

Penting mengonsumsi cukup cairan, dengan patokan kalau air botol yang 600 mililiter (ml) dengan sedikit lebihkan kurang lebih 700-800 ml. Namun, tidak langsung meminum air dalam jumlah besar sekaligus.

"Jangan langsung ditenggak, karena kalau langsung ditenggak maka tubuh itu punya mekanisme untuk keluarnya juga lebih banyak. Jadi pastikan sedikit-sedikit. Jangan dadakan kalau saat sahur, jamnya itu jangan mepet," kata Lucy Widasari dalam diskusi di Jakarta, beberapa waktu lalu.

"Nanti setelah itu buang air kecil. Lonjakan kadar gula darah dan seterusnya, sehingga menjadi lemas," kata dia.

Kemudian, saat sahur juga perlu mengonsumsi asupan karbohidrat kompleks seperti nasi jagung, beras merah, gandum utuh dan barley, karena padat gizi tanpa menyebabkan lonjakan atau naiknya kadar gula darah dan kaya akan serat. Selain itu juga bisa mengonsumsi protein berkualitas tinggi, termasuk susu juga bisa membantu menjaga kebutuhan energi sepanjang hari dan juga mengonsumsi lemak sehat yang membantu menjaga kenyang lebih lama.

"Jadi kalau proteinnya cukup maka cadangan dari protein itu mudah-mudahan tidak diambil. Ambilnya dari cadangan lemak," ucapnya.

Adapun saat berbuka puasa, Lucy menyarankan makan secara bertahap dan tidak berlebihan. Hal ini mencegah refleks asam dan kembung. "Karena sel-sel saluran organ-organ dalam saluran pencernaan kita itu dalam kondisi istirahat, jangan dibuat kaget. Jadi nanti kita sama-sama minum air putih, kalau ada kurma boleh. 15 menit mungkin boleh ya mencicipi, diawali dengan karbohidrat sederhana," kata dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement