Sabtu 10 May 2025 21:37 WIB

Peserta Duga Ada Kecurangan Seleksi Rekrutmen Penerimaan PJLP di Jakarta

A yang memiliki kualifikasi sebagai satpam wanita di UPRS 1 KS Tubun, malah tak lolos

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Pelamar kerja memindai kode batang untuk pendaftaran Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (25/4/2025).
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Pelamar kerja memindai kode batang untuk pendaftaran Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (25/4/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peserta seleksi Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) berinisial A (20 tahun) menduga ada kecurangan penerimaan PJLP. Sehingga, ia dinyatakan tak lolos sebagai petugas keamanan wanita di Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) 1 KS Tubun, Jakarta Barat.

"Saya menduga ada unsur kecurangan karena dari hasil seleksi yang kami ikuti nilai saya yang terbaik, tapi malah yang nilainya di bawah saya yang lolos," kata wanita berinisial A saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (10/5/2025).

Baca Juga

Menurut dia, UPRS 1 KS Tubun Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta hanya membuka satu posisi tenaga keamanan wanita. Sementara, ada tiga perempuan yang ikut hingga tes terakhir.

Dia mengaku, memiliki ijazah satpam, KTA satpam, sudah ikut pendidikan satpam, dan nilai kekuatan fisiknya juga bagus. "Saya memiliki keyakinan bisa lolos seleksi. Tapi, ternyata tidak masuk," kata A.

Menurut dia, seluruh peserta digabungkan dalam satu grup WhatsApp dan segalainformasi tentang seleksi ada grup tersebut. Begitu pun, hasil kelulusannya. Namun, bagi mereka yang tidak lolos langsung dikeluarkan dari grup. "Saya sudah dikeluarkan dari grup itu," kata A.

Menurut A, pengumuman dirinya tidak lolos seleksi diumumkan melalui pesan WhatsApp dan tidak diberitahukan penyebab dirinya tidak lolos menjadi anggota tenaga keamanan. "Awalnya saya bilang ini mungkin belum rezeki, tapi setelah dipikir lagi ada dugaan kecurangan," kata A.

Dia berharap agar proses seleksi perekrutan tenaga jasa keamanan bisa di ulang kembali dari awal dan dilakukan secara terbuka. Tujuannya agar tidak timbul kecurangan. A menekankan, proses seleksi perlu diulang lagi dari awal. Kalau perlu ada pihak eksternal yang dilibatkan, sehingga seleksi ini lebih adil. "Kemarin kan cuma beberapa panitia. Tertutup," ujar A.

Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menjamin rekrutmen petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) berlangsung transparan serta diawasi dan dilaporkan secara langsung. Jika menemukan ketidakberesan, bisa melaporkan ke Pemprov DKI Jakarta.

"Yang jelas saya sudah membaca komen-komen publik yang khawatir tidak berlangsung transparan. Maka saya sudah meminta untuk dilakukan secara terbuka. Dan untuk penetapannya, bukan panitia kecil yang menentukan. Tapi harus dilaporkan di dalam rapat yang dihadiri gubernur, wakil gubernur, untuk dilihat bersama," kata Pramono di Jakarta Pusat, Kamis (8/5/2025).

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement