Jumat 30 May 2025 08:29 WIB

Bahaya Dayyuts Dalam Rumah Tangga Muslim

Para ulama mengistilahkan tiadanya rasa cemburu sebagai dayyuts.

ILUSTRASI Pasangan suami dan istri.
Foto: dok wiki
ILUSTRASI Pasangan suami dan istri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dayus adalah 'hina budi pekertinya.' Ini berasal dari kata bahasa Arab, dayyuts (الدَّيُّوثُ). 

Para ulama mengistilahkan tiadanya rasa cemburu sebagai dayyuts. Barangsiapa mengetahui ada keburukan pada keluarganya, istrinya atau anaknya, tetapi dia justru membiarkannya dengan alasan gengsi atau lainnya, maka ia sesungguhnya telah berbuat dayyuts.

Baca Juga

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Tiga orang yang Allah haramkan surga untuk mereka: pecandu khamar (minuman keras), anak yang durhaka, dan dayyuts, orang yang membenarkan keburukan di keluarganya' (HR Ahmad).

Dalam kitab Al-Kabaair, Imam adz-Dzahabi menjelaskan, “Dayyuts adalah orang yang membenarkan keburukan pada keluarganya, yaitu tetap menganggap baik pada keluarganya (padahal ada kemungkaran yang nyata --Red). Sungguh, kita berlindung kepada Allah dari hal itu."

Dalam rumah tangga, seorang pria berperan sebagai suami. Ia merupakan pemimpin yang akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah ihwal kepemimpinannya.

Demikian pula, seorang istri akan ditanya oleh Allah. Perempuan adalah pemimpin di dalam rumah suaminya dan juga ibu bagi anak-anaknya.

Yang paling mendasar dari munculnya fenomena dayyuts adalah para suami dan atau bapak ketika menikah tidak dibekali dengan ilmu tentang keluarga. Ilmu ini penting, khususnya tentang hak dan kewajiban sebagai suami dan/atau bapak.

يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا قُوۡۤا اَنۡفُسَكُمۡ وَاَهۡلِيۡكُمۡ نَارًا وَّقُوۡدُهَا النَّاسُ وَالۡحِجَارَةُ عَلَيۡهَا مَلٰٓٮِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعۡصُوۡنَ اللّٰهَ مَاۤ اَمَرَهُمۡ وَيَفۡعَلُوۡنَ مَا يُؤۡمَرُوۡنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan" (QS at-Tahrim: 6).

photo
Infografis Bolehkah Kurban 1 Kambing untuk Sekeluarga? - (Republika)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement