Sabtu 21 Jun 2025 16:51 WIB

Sempat Ditolak Israel Pidato di Sidang Jenewa, Araghchi: Iran Sedang Bela Diri dari Serangan Biadab

Iran tegaskan akan melawan jika diserang.

Para pelayat membawa peti mati seorang anggota Garda Revolusi Iran yang terbunuh dalam serangan Israel, setelah shalat Jumat di kota Hamedan, Iran, Jumat, 20 Juni 2025.
Foto: Maryam Rahmani/ISNA via AP
Para pelayat membawa peti mati seorang anggota Garda Revolusi Iran yang terbunuh dalam serangan Israel, setelah shalat Jumat di kota Hamedan, Iran, Jumat, 20 Juni 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA— Diplomat tinggi Iran pada Jumat (21/6/2025) menyatakan tuduhan bahwa Israel melancarkan 'perang yang sewenang-wenang dan kriminal" dan meminta masyarakat internasional mengutuk tindakan yang disebutnya agresi yang kejam.

Menteri Luar Negeri Sayed Abbas Araghchi, saat berbicara di hadapan Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa mengatakan Iran, negara dengan populasi hampir 100 juta jiwa, saat ini menghadapi tindakan agresi terang-terangan oleh rezim yang telah melakukan genosida di Palestina selama dua tahun terakhir.

Baca Juga

Dia menyebut serangan Israel, yang dimulai minggu lalu, menargetkan kawasan permukiman, infrastruktur publik, rumah sakit, pusat kesehatan, dan tentu saja Kementerian Luar Negeri.

"Ratusan rekan saya gugur dan terluka," kata Araghchi kepada para delegasi, seraya menambahkan, “Fasilitas nuklir damai juga telah menjadi sasaran meskipun berada di bawah pengawasan penuh IAEA," atau Badan Tenaga Atom Internasional.”

Dia menggambarkan serangan itu sebagai kejahatan perang serius yang berisiko menimbulkan bencana lingkungan dan kesehatan.

Araghchi menekankan bahwa serangan Israel melanggar Pasal 2(4) Piagam PBB, yang melarang penggunaan kekuatan, dan menegaskan hak Iran untuk membela diri sesuai Pasal 51.

"Iran sedang membela diri terhadap serangan biadab...dengan segala kekuatan. Ini adalah hak kami, " katanya.

Sambil menyerukan tindakan internasional yang mendesak, ia memperingatkan: "Jika ada penggunaan sistem dan mekanisme mahal yang telah kita ciptakan selama delapan dekade terakhir untuk menjaga hak asasi manusia dan martabat, sekaranglah saatnya untuk melakukannya."

Tepat sebelum pidatonya, duta besar Israel untuk PBB di Jenewa menyampaikan "keberatan keras" terhadap Iran yang berbicara di hadapan dewan sebelum perundingan dengan mitranya dari Eropa.

Daniel Meron mengatakan bahwa karena Israel tidak akan menjadi bagian dari perundingan Jenewa, Tel Aviv mengharapkan pejabat Eropa untuk mengambil "sikap tegas," termasuk menuntut pembatalan total program nuklir, pembongkaran balistik, dan mengakhiri kegiatan regional Iran.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement