REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Riil Bapepam-LK, Anis Baridwan, mengatakan bahwa BUMN bisa memperoleh banyak manfaat dengan menerbitkan sukuk. Selain diversifikasi sumber pendanaan, manfaat lainnya adalah adanya diversifikasi berbasis investor.
''Selain itu, dengan penerbitan sukuk, kita bisa mendorong pertumbuhan industri keuangan syariah karena banyak alternatif produk syariah di pasar,'' kata Anis.
Secara keseluruhan, outstanding sukuk korporasi baru sekitar 32 persen dengan total nilai penerbitan Rp 7,8 triliun. Proporsi nilai emisi sukuk yang beredar baru sekitar empat persen dengan proporsi jumlah sukuk yang beredar baru 10 persen.
Tipe emiten sukuk didominasi emiten infrastruktur, utility dan transportasi sebanyak 25 persen. Sisanya adalah emiten jasa keuangan 18 persen, emiten perdagangan, jasa dan investasi 14 persen, emiten industri kimia dasar, pertanian dan pertanian masing-masing 11 persen, lalu emiten pertambangan, industri dan barang konsumsi masing-masing tiga persen.
Investor sukuk mayoritas berasal dari asuransi konvensional sebesar 29 persen dan bank syariah sebesar 27 persen. Selain itu, investor sukuk juga terdiri dari dana pensiun konvensional 12 persen, perusahan sekuritas sembilan persen, asuransi syariah lima persen.
Bank konvensional dan reksadana syariah baru memiliki porsi masing-masing empat persen. Sedangkan, reksadana konvensional dan dana pensiun syariah masing-masing 1,t persen dan 0,1 persen.