REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Manulife Financial Indonesia mencatat bisnis syariah tumbuh 132 persen. Vice President Director and Chief Operating Officer Manulife Indonesia, Nelly Husnayati, mengaku perusahaan tersebut melalui unit syariah mencatat premi sebesar Rp 8 miliar di Juni 2011 setelah sebelumnya Rp 3,3 miliar di Juni 2010.
“Kita bakal tingkatkan terus hingga Rp 30 miliar di akhir 2011,” katanya.
Nelly mengaku optimis mengingat tren bisnis di semester kedua yang menunjukan percepatan yang signifikan. Ia berujar unit syariah Manulife bakal mengeluarkan produk baru untuk syariah. Selama ini usaha ini masih mendominasi produk unit link.
“Kalau syariah sebagian besar premi datang dari keagenan,” jelasnya. Ke depan, ia menuturkan Manulife bakal mengembangkan pemasaran dengan membuka distribusi channel baru, seperti bancassurance dan grup yang bakal dimulai tahun depan.
Dari segi klaim, Nelly mengaku bisnis syariah masih memiliki proporsi yang amat minim. Bahkan di bawah satu persen. Klaim didominasi bisnis konvensional hingga Rp 900 miliar. Terjadi peningkatan hingga 49 persen dari tahun sebelumnya.
Dari total bisnis konvensional, syariah berkontribusi hingga empat sampai lima persen. Di semester pertama 2011, asuransi jiwa ini mencatat premi Rp 2,35 triliun atau tumbuh 87 persen dari sebelumnya Rp 1,2 triliun.
Individu tumbuh mendominasi premi baru. Di Juni ini, kenaikan premi baru individu sebesar 100 persen dari Rp 1,1 triliun menjadi Rp 2,2 triliun.