REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Bank Muamalat Indonesia mencatat aset Rp 21,6 triliun pada kuartal pertama 2011. Bank syariah ini mencatat kenaikan 45,8 persen (year on year atau yoy) jika dibandingkan dengan posisi Maert 2010 sebesar Rp 14,84 triliun.
Kenaikan tersebut ditunjang dengan pertumbuhan pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK). Pembiayaan meningkat 49,0 persen menjadi Rp 17,4 triliun dari periode sebelumnya sebesar Rp 12,03 triliun. DPK tumbuh hingga 54,7 persen menjadi Rp 17,5 triliun dari sebelumnya sebelumnya Rp 12,03 triliun.
Direktur Utama Bank Muamalat, Arviyan Arifin, menyatakan pihaknya optimistis bakal mencapai target hingga akhir 2011. ''Ekspansi bisnis terus dijalankan melalui pembukaan kantor baru di beberapa wilayah,'' ujarnya pada wartawan di Media Gathering dan Pemaparan Kinerja Keuangan Tahun 2010 dan Kuartal Pertama 2011, Senin (9/5).
Arviyan mengaku kawasan Indonesia Timur menjadi fokus utama. Hingga kini total aset wilayah ini mencapai Rp 1,2 triliun. Dari total keseluruhan aset, Sulawesi Selatan mendominasi hingga 50 persen. Wilayah Papua misalnya, portofolio pembiayaan Muamalat mencapai 50 persen.
Meski demikian, Muamalat bakal lebih aktif ke pengumpulan DPK. ''Kita targetkan bakal capai Rp 400 miliar,'' tegasnya.