REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Pada 2012 nanti, Bank Muamalat Indonesia berencana meluncurkan sukuk korporat. Muamalat kemungkinan bakal meluncurkan sukuk Rp 800 miliar hingga Rp 1,5 triliun.
Muamalat juga berencana melakukan proyek sindikasi senilai 240 dolar AS. Proyek tersebut terkait proyek power plant bernilai 200 dolar AS dan transportasi bernilai 40 juta dolar AS. Kerjasama bakal dilakukan dengan bank dalam dan luar negeri dengan target total sindikasi menembus angka Rp 1,5 triliun.
Direktur Utama Bank Muamalat, Arviyan Arifin, juga menyatakan pihaknya tahun ini akan menerbitkan sukuk global. ''Rencana pembukaan cabang Bank Muamalat di Jeddah, Arab Saudi dan Hong Kong ini terkait rencana penerbitan sukuk global,'' katanya. ''Kami tengah mengkaji kemungkinan ini. Kami masih harus minta regulasi tak hanya dari BI, tapi juga pemerintah setempat.''
Laba Bank Muamalat Indonesia meningkat hingga 200 persen. Bank syariah ini membukukan pertumbuhan laba menjadi Rp 238,2 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 78,7 miliar atau naik 166 miliar. Rasio kecukupan modal (CAR) meningkat menjadi 13,26 persen dari 11,10 persen. Sementara, NIM meningkat menjadi 5,24 persen dari 5,15 persen.
Rasio kredit bermasalah juga mengalami penurunan. Muamalat mencatat NPF Gross turun menjadi 4,32 persen dari 4,73 persen. Sedangkan NPF Net 3,51 dari 4,10 persen.