Ahad 06 Jul 2025 15:22 WIB

Pramono Sebut Banjir Jakarta karena Tingginya Curah Hujan di Hulu: Pintu Air Sudah Ditangani

Banjir menggenangi sejumlah wilayah di Jakarta.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir / Red: Israr Itah
Warga beraktivitas saat banjir merendam permukimannya di kawasan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta, Ahad (6/7/2025). Banjir setinggi sekitar 150 centimeter yang merendam kawasan tersebut diduga akibat air kiriman dari wilayah Bogor yang menyebabkan luapan kali Ciliwung. Menurut warga, luapan kali Ciliwung terjadi pada Ahad (6/7) dini hari pukul 03.00 WIB. Hingga saat ini pukul 12.30 banjir di kawasan Bidara Cina RT10/RW11 mulai berangsur surut dengan ketinggian air bervariasi mulai dari 30-150 centimeter. Meski demikian, warga masih membutuhkan bantuan logistik dan perahu untuk evakuasi warga yang masih terjebak di rumahnya.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga beraktivitas saat banjir merendam permukimannya di kawasan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta, Ahad (6/7/2025). Banjir setinggi sekitar 150 centimeter yang merendam kawasan tersebut diduga akibat air kiriman dari wilayah Bogor yang menyebabkan luapan kali Ciliwung. Menurut warga, luapan kali Ciliwung terjadi pada Ahad (6/7) dini hari pukul 03.00 WIB. Hingga saat ini pukul 12.30 banjir di kawasan Bidara Cina RT10/RW11 mulai berangsur surut dengan ketinggian air bervariasi mulai dari 30-150 centimeter. Meski demikian, warga masih membutuhkan bantuan logistik dan perahu untuk evakuasi warga yang masih terjebak di rumahnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Gubernur Jakarta Pramono Anung memastikan penanganan banjir yang terjadi di sejumlah titik di Jakarta pada Ahad (6/7/2025) telah dilakukan secara maksimal. Ia menyebut banjir kali ini merupakan kiriman akibat tingginya curah hujan di wilayah hulu.

"Memang banjir yang terjadi pada hari ini adalah banjir kiriman yang paling utama. Karena curah hujan yang cukup tinggi di atas sehingga dengan demikian penanganannya semua pompa sudah kita hidupkan. Kemudian, air sudah kita atur, pintu-pintu air," kata Pramono usai menghadiri peringatan Hari Keluarga Nasional ke-32 di TMII, Jakarta Timur.

Baca Juga

Ia menjelaskan, koordinasi telah dilakukan langsung dengan Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Ika Agustin, sejak pagi. Proses penyedotan dan pengaturan aliran masih berlangsung di lapangan.

“Mudah-mudahan siang ini banjirnya sudah surut. Tadi saya secara langsung berkomunikasi dengan Ibu Ika Sumber Daya Air dan sekarang proses sedang dilakukan di lapangan," katanya.

"Karena memang kalau banjir kiriman cara penanganannya lebih gampang dibandingkan dengan banjir yang terjadi karena curah hujan yang tinggi dan selokan ataupun saluran yang tidak tertangani dengan baik,” katanya mengakhiri.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak 51 Rukun Tetangga (RT) di wilayah ibu kota masih terendam banjir hingga Sabtu (6/7/2025) siang. Genangan ini terjadi akibat kombinasi curah hujan tinggi, luapan Kali Ciliwung, serta banjir pesisir (rob) yang dipicu pasang maksimum air laut.

Menurut siaran pers BPBD, genangan tertinggi tercatat mencapai 2,5 meter di wilayah Bidara Cina, Jakarta Timur. Banjir juga merendam permukiman di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, dengan ketinggian bervariasi antara 30 cm hingga 300 cm.

"Pintu Air Pasar Ikan sempat berstatus Siaga 2 pada Sabtu (5/7) pukul 14.00 WIB, sedangkan beberapa pos pantau seperti Katulampa dan Depok naik status menjadi Siaga 3 dan bahkan Siaga 2 pada malam harinya," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan dalam keterangan tertulis

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement