Rabu 09 Jul 2025 22:07 WIB

Bangkai Kapal Diduga KMP Tunu Terdeteksi di Kedalaman Sekitar 49 Meter

Objek diduga KMP Tunu berjarak 30 meter dengan kabel listrik suplai Jawa-Bali.

KRI Teluk Ende-517 berlayar pada operasi SAR pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (5/7/2025). TNI AL menerjunkan KRI Teluk Ende-517, KRI Tongkol-813 dan KRI Fanildo-732 untuk memaksimalkan Operasi SAR pencarian korban dan titik lokasi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya.
Foto: ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
KRI Teluk Ende-517 berlayar pada operasi SAR pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (5/7/2025). TNI AL menerjunkan KRI Teluk Ende-517, KRI Tongkol-813 dan KRI Fanildo-732 untuk memaksimalkan Operasi SAR pencarian korban dan titik lokasi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Bangkai kapal diduga KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali terdeteksi dengan kedalaman sekitar 49 meter dari atas permukaan laut dan berjarak 30 meter dengan kabel listrik suplai Jawa-Bali. Komandan Gugus Tempur Laut Koarmada II Surabaya Laksamana Pertama TNI Endra Hartono mengatakan dalam operasi SAR pada hari kedelapan KRI Pulau Fanildo mendeteksi dari tujuh referensi mengerucut dua referensi yakni referensi tujuh dan empat.

"Dari hasil SAR hari ini objek diduga Kapal Tunu berjarak sekitar 30 meter dari kabel suplai Jawa-Bali bawah laut," kata dia dalam konferensi pers di Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (9/7/2025) malam.

Baca Juga

Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan Kesiapsiagaan Basarnas Ribut Eko Suyanto menyampaikan pada operasi SAR hari ini mendapat data gambaran bawah air namun perlu validasi kembali yang akan dilakukan KRI Spica (milik TNI AL) yang saat ini sudah di lokasi. Ia mengatakan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT juga membawa alat ROV untuk mendeteksi bangkai KMP Tunu Pratama Jaya menggunakan KN Masalembu.

"Karena di bawah air terdapat objek vital yakni kabel listrik suplai Jawa-Bali kami lebih hati-hati," ujar Eko.

Sementara itu, Senior Manajer Pemeliharaan Transmisi PT PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa dan Bagan Timur dan Bali, Inda Puspanugraha mengaku terus melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan tim SAR gabungan.

"Informasi awal jarak dari titik lokasi tenggelamnya KMP Tunu ke kabel sekitar 1,3 kilometer, namun saat ini sudah 30 meter, kami akan pantau terus," katanya saat hadir dalam kesempatan itu.

Inda menyatakan bahwa sejauh ini suplai listrik Jawa-Bali masih normal dan tidak ada gangguan ke Pulau Bali, dan terus memantau setiap hari agar bangkai kapal tersebut tidak mengganggu kabel bawah laut tersebut.

"Sampai dengan hari ini pasokan listrik melalui kabel bawah laut tetap kami waspadai dan memantaunya," tuturnya.

Data Posko Operasi SAR dan Potensi SAR Gabungan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menyebutkan sampai dengan Rabu malam jumlah korban selamat tercatat 30 orang, 12 korban ditemukan meninggal dan 23 korban lainnya masih dinyatakan hilang dan dalam pencarian. KMP Tunu Pratama Jaya yang mengangkut 53 penumpang dan 12 ABK/kru serta 22 unit kendaraan itu tenggelam pada Rabu, 2 Juli 2025.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement