Sabtu 26 Jul 2025 17:36 WIB

Kemiskinan Turun 0,10 Persen, Jateng tak Jadi Provinsi Termiskin

Gubernur Ahmad Luthfi menyambut baik turunnya persentase kemiskinan di wilayahnya.

Rep: Kamran Dikamra/ Red: Erik Purnama Putra
Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi.
Foto: Humas Pemprov Jateng
Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis data tingkat kemiskinan terbaru di Provinsi Jawa Tengah (Jateng). BPS melansir data, kemiskinan di Jateng turun 0,10 persen, dari 9,58 persen pada September 2024 menjadi 9,48 persen pada Maret 2025.

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menyambut baik turunnya persentase kemiskinan di wilayahnya. Menurut dia, capaian itu merupakan hasil dari seluruh jajaran Pemprov Jateng. "BPS mengeluarkan data bahwa kemiskinan di Jawa Tengah turun dari 9,58 (persen) menjadi 9,48. Kita tidak menjadi provinsi termiskin," kata Luthfi di Kota Semarang, Sabtu (26/7/2025).

Baca Juga

Menurut data BPS, angka penduduk miskin pedesaan di Jateng per Maret 2025 masih berada di angka 9,92 persen. Sementara penduduk miskin perkotaan mencapai 9,10 persen. Luthfi berharap, angka kemiskinan dapat ditekan kembali. "Harus kita dukung dan pertahankan, bahkan harus kita tingkatkan," ujar mantan kapolda Jateng tersebut.

Meski persentase kemiskinan menurun, angka pemutusan hubungan kerja (PHK) di Jateng menjadi yang tertinggi nasional. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) telah merilis data PHK di Indonesia sepanjang semester I 2025 mencapai 42.385. Jateng menempati urutan pertama sebagai provinsi dengan PHK tertinggi, yakni sebanyak 10.995 laporan.

Menurut Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Jateng, Ahmad Aziz, tingginya PHK di provinsinya disebabkan bankrutnya PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex). "Rilis kementerian kemarin, Jawa Tengah ada 10 ribu lebih (PHK) itu, dominasinya dari Sritex," ucapnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement