REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jagat lini masa dihebohkan dengan foto rudal balistik ITBM-600 sudah digunakan personel Raipur A Batalyon Artileri Medan (Yonarmed) 18/Buritkang atau Yonarmed 18/Komposit di Desa Jembayan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara pada awal Agustus 2025. Yonarmed 18/Buritkang berada di bawah komando Kodam VI/Mulawarman.
Platform rudal balistik KHAN tersebut merupakan produksi Roketsan dari Turki. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana belum bisa memberikan banyak komentar terkait hal itu. Dia menyampaikan, rudal KHAN masih menjadi tanggung jawab Kementerian Pertahanan (Kemenhan), bukan TNI AD.
"Jadi, untuk rudal balistik yang KHAN, Kalimantan Timur ya? itu sekarang masih menjadi domainnya Kementerian Pertahanan, karena belum diserahterimakan secara resmi kepada TNI Angkatan Darat. Sehingga untuk secara detailnya, teman-teman bisa bertanya kepada Bapak Karo Infohan ya, Brigjen Frega Wenas," kata Wahyu kepada awak media di Mabesad, Jakarta Pusat, Senin (11/8/2025).
Adapun Kemenhan RI meneken kontrak dengan Roketsan terkait pembelian rudal KHAN pada 2022 untuk TNI AD di bawah Menhan Prabowo Subianto. Rudal itu diproyeksikan untuk mengamankan Ibu Kota Negara (IKN).
Menurut Wahyu, saat ini, baru datang paket rudal KHAN pertama untuk memperkuat Yonarmed. Jika nantinya sudah diserahkan dari Kemenhan ke TNI AD, ia bisa memberi penjelasan resmi,
"Tapi memang iya, dia sekarang sudah datang batch yang pertama. Tetapi sekali lagi, kami dari TNI Angkatan Darat belum bisa menyampaikan secara detail, karena belum diserah terimakan kepada kami," ucap Wahyu.
Dia mengungkapkan, sudah berkomunikasi langsung dengan Komandan Pusat Kesenjataan Armed (Danpussenarmed) Mayjen Agus Hadi Waluyo terkait pengadaan KHAN. Wahyu menyebut, Pussenarmed memesan dua paket rudal balistik yang memiliki jangkauan 280 kilometer (km) tersebut ke Turki. Hanya saja, saat ini, baru paket pertama yang sudah tiba di Indonesia.
"Karena itu berada di bawah pembinaan Pusat Kesenjataan Artileri Medan TNI Angkatan Darat, saya banyak berdiskusi dengan Komandan Pusat Kesenjataan Armed, beliau menyampaikan nanti rencana pada batch kedua, baru ada serah terima kepada TNI Angkatan Darat. Sehingga sekarang masih dalam satu rangkaian proses pembelian, proses kajian dan pembelian dari Kementerian Pertahanan. Nanti silakan ditanyakan untuk detail teknisnya ke Kementerian Pertahanan," kata Wahyu.