Ahad 17 Aug 2025 11:09 WIB

Derap Langkah Kuda, Deru Motoris, dan Sakralnya Sang Merah Putih di Istana

Lettu CPM Febby Fitri Frizaldy, lulusan Akmil 2017, tampil gagah memimpin motoris.

Kirab Bendera Pusaka dalam peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta Pusat pada Ahad (17/8/2025).
Foto: BPMI Setpres
Kirab Bendera Pusaka dalam peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta Pusat pada Ahad (17/8/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kirab Bendera Pusaka dalam peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta Pusat pada Ahad (17/8/2025), menghadirkan kisah membanggakan dari para peserta yang terlibat. Di balik derap langkah pasukan dan kemegahan formasi, tersimpan cerita haru, pengorbanan, sekaligus kebanggaan mereka sebagai penjaga Sang Merah Putih.

Di barisan motoris, tampil gagah Lettu CPM Kowad Febby Fitri Frizaldy, lulusan Akmil 2017, yang memimpin 45 motoris. "erasaannya sangat-sangat bangga tentunya bisa menjadi bagian dari HUT Kemerdekaan RI kita yang ke-80 yang spesial ini. Jadi saya bangga banget sih ada di salah satu bagian dari mereka," ujar Febby

Baca Juga

Namun di balik kebanggaan itu, ia harus mengorbankan kebersamaan dengan keluarga. Anak pertamanya, Freya, berulang tahun tepat di hari perayaan.

"Sebenarnya rasanya campur aduk ya. Bangga bisa jadi pembuka kirab, tapi ada sedihnya juga karena harus meninggalkan keluarga. Kebetulan anak yang pertama 17 Agustus ulang tahun, jadi mama izin kerja dulu ya. Semoga anak-anak bisa bangga juga sama mamanya," kata Febby.

Di sisi lain, Kirana Ashawidya Baskara mendapat kehormatan besar tahun ini. Setelah tahun sebelumnya menjadi cadangan pembawa baki, ia kini dipercaya membawa bendera pusaka. "Saya pastinya merasa sangat bangga dan juga kirab ini sangat special moment ya," ucap Kirana.

Latihan intensif pun dilakukan sejak di Cibubur, Jakarta Timur hingga Monas, Jakarta Pusat, beberapa hari sebelum upacara. Baginya, momen ini terasa lebih sakral karena bertepatan dengan upacara pertama Presiden Prabowo Subianto. "Bangga banget bisa bawa bendera pusaka. Apalagi ini sangat sakral dan spesial," ujar Kirana.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement