Sabtu 06 Sep 2025 08:58 WIB

Ekonom Sekaligus Mantan Stafsus Presiden Arif Budimanta Meninggal Dunia

Arif juga di antaranya tercatat pernah menjadi anggota DPR periode 2009-2014.

Mantan Staf Khusus Presiden ke-7 Joko Widodo, Arif Budimanta.
Foto: darmawan / republika
Mantan Staf Khusus Presiden ke-7 Joko Widodo, Arif Budimanta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Staf Khusus Presiden ke-7 Joko Widodo, Arif Budimanta, yang saat ini merupakan Ketua Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata PP Muhammadiyah, meninggal dunia pada Sabtu, pukul 06.00 WIB. Ketua PP Muhammadiyah Bidang Ekonomi dan Bisnis Muhadjir Effendy saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (6/9/2025), membenarkan kabar meninggalnya Arif Budimanta.

"Betul, saya sedang di rumah duka," kata Muhadjir yang di pemerintahan saat ini merupakan Penasihat Khusus Presiden Bidang Urusan Haji.

Baca Juga

Rumah duka almarhum Arif Budimanta berada di Rawamangun, Jakarta Timur. Arif Budimanta turut dikenal sebagai seorang ekonom yang aktif mempublikasikan pemikirannya terhadap isu-isu pembangunan, UMKM, dan ekonomi moneter baik di media massa maupun di forum-forum internasional. Selain menjadi Stafsus Presiden era pemerintahan Jokowi, Arif juga pernah tercatat sebagai Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional/penasihat Presiden di Bidang Ekonomi dan Industri pada 2016-2019.

Ia juga pernah membantu Kementerian Keuangan saat menjadi Senior Advisor Menteri Keuangan pada 2014-2016. Kemudian kiprahnya berlanjut saat menjadi Tim Ahli Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada 2014-2019.

Di politik, Arif juga di antaranya tercatat pernah menjadi anggota DPR periode 2009-2014 di komisi yang membidangi keuangan, moneter, perencanaan dan pengawasan pembangunan dari Fraksi PDI Perjuangan.

photo
Arif Budimanta (kanan) ketika berkunjung ke kantor Republika, beberapa waktu lalu. - (darmawan)

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement