Rabu 17 Sep 2025 17:55 WIB

Respons Agresi Israel, Pakistan Dorong Pembentukan NATO Islam

Tidak ada alasan bagi negara-negara Muslim untuk tak membentuk pasukan gabungan.

Khawaja M Asif
Foto: Wikipedia
Khawaja M Asif

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT — Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif menyerukan pembentukan aliansi militer antarnegara Muslim yang serupa dengan Pakta Pertahanan Atlantik  Utara (NATO). Pembentukan aliansi tersebut dinilai untuk merespons agresi Israel yang menargetkan Doha, baru-baru ini.

Pernyataan itu disampaikan dalam sebuah wawancara dengan saluran berita Pakistan, Geo News, pada Selasa (16/9/2025), setelah pertemuan puncak darurat Arab-Islam yang diselenggarakan di Qatar.

Baca Juga

Asif menekankan perlunya kekuatan militer Muslim yang bersatu untuk mengatasi masalah keamanan bersama dan ancaman eksternal. "Negara-negara Muslim harus mengakui tantangan bersama mereka dan membentuk NATO Islam," ujar dia.

Ia menambahkan, agresi tersebut tidak mungkin terjadi tanpa persetujuan AS. Menurut dia, serangan terhadap para pemimpin Hamas dilancarkan "dengan persetujuan Washington."

Menteri Pakistan itu mengkritik peran Barat yang lebih luas dalam menciptakan ketidakstabilan di Timur Tengah. Ia merujuk pada sejarah keterlibatan Amerika dalam pembentukan al-Qaeda, serta peran CIA dalam merelokasi Osama bin Laden dari Sudan.

Lebih lanjut, Asif mencatat bahwa perkembangan di Suriah, termasuk upaya pergantian rezim, dilakukan dengan dukungan implisit AS.

Insiden ini memicu kecaman luas di seluruh dunia Muslim dan kembali menyerukan strategi pertahanan kolektif. Asif mendesak negara-negara Muslim untuk mengevaluasi kembali aliansi dan menghadapi apa yang ia sebut sebagai "musuh yang bersahabat."

photo
Pesserta berfoto sebelum KTT Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam dan Liga Arab di Doha, Qatar, Senin (16/9/2025). - (Anadolu Agency)

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement