Kamis 18 Sep 2025 17:40 WIB

115 Korban Keracunan Makanan di Garut Masih Ditangani Intensif Tim Medis

Para korban diduga keracunan usai menyantap makanan acara hajatan akikah.

Korban keracunan (ilustrasi)
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Korban keracunan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Tim medis melakukan penanganan terhadap 115 orang yang mengalami keracunan diduga setelah menyantap makanan acara hajatan akikah di Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Pengakuan dari sejumlah korban, kata dia, mengeluhkan sakit seperti mual, pusing, diare, dan muntah-muntah 

"Hingga kini seluruh korban masih dalam pemantauan intensif tenaga medis," kata Kepala Polsek Pakenjeng, Iptu Muslih Hidayat di Garut, Kamis (18/9/2025).

Baca Juga

Muslih mengungkapkan kejadian keracunan massal itu bermula dari adanya acara hajatan yang membagi-bagikan makanan kepada warga sekitar, Senin (15/9/2025) siang, lalu Selasa (16/9/2025) dilaporkan ada beberapa warga mengeluhkan sakit mual, pusing, muntah, dan diare.

"Puncaknya terjadi pada Rabu, di mana ratusan warga mendatangi fasilitas kesehatan dengan gejala serupa," katanya.

Muslih mengatakan warga yang mengalami gejala keracunan itu tersebar yakni sebanyak 82 orang berobat di Puskesmas Sindangratu dengan rincian 42 rawat inap, 11 observasi, dan 29 hanya pemeriksaan dan diperbolehkan pulang. Selanjutnya 33 warga lainnya ditangani di Puskesmas Bungbulang terdiri dari 29 orang harus rawat inap, dan empat orang dilakukan observasi, semuanya tertangani, dan tidak ada yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Garut.

"Rata-rata pasien mengalami dehidrasi sedang, namun tidak ada yang sampai dirujuk ke Rumah Sakit Garut," kata Muslih.

Ia menambahkan kepolisian saat ini masih terus melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan keterangan saksi dan juga melakukan uji laboratorium berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Garut untuk mengetahui penyebab warga mengalami keracunan.

"Situasi di lokasi dalam keadaan terkendali, dan saat ini menunggu hasil uji laboratorium untuk mengetahui penyebab pasti keracunan massal tersebut," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement