Rabu 01 Oct 2025 09:17 WIB

Global Sumud Kian Dekat dari Pantai Gaza, Ini Rencana Jahat Militer Israel

Kapal-kapal Global Sumud Flotilla sudah berjarak kurang dari 160 mil laut.

Bendera Palestina dipasang di tiang kapal saat akan melakukan pelayaran bersama Global Sumud Flotilla menuju Gaza di Pelabuhan Sidi Bou Said di Tunisia, Selasa (16/9/2025). Sebanyak 13 kapal GSF telah berlayar meninggalkan pelabuhan di Tunisia menuju perairan laut internasional Mediterania untuk menembus blokade Gaza. Wanda Hamidah menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia yang tergabung dalam Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) untuk mengikuti pelayaran akbar membuka koridor kemanusiaan ke Gaza bersama ratusan aktivis dan relawan dari puluhan negara. Wanda Hamidah menaiki kapal Keiser bersama 11 relawan dan aktivis dari Turki dan Tunisia dan beberapa negara lainnya. Kapal Keiser menjadi kapal terakhir yang berlayar dari Pelabuhan Sidi Bou Said, Tunisia pada Selasa (16/9). Diperkirakan pelayaran mengarungi Laut Mediterania itu memasuki perairan Gaza selama 10 sampai 12 hari.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Bendera Palestina dipasang di tiang kapal saat akan melakukan pelayaran bersama Global Sumud Flotilla menuju Gaza di Pelabuhan Sidi Bou Said di Tunisia, Selasa (16/9/2025). Sebanyak 13 kapal GSF telah berlayar meninggalkan pelabuhan di Tunisia menuju perairan laut internasional Mediterania untuk menembus blokade Gaza. Wanda Hamidah menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia yang tergabung dalam Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) untuk mengikuti pelayaran akbar membuka koridor kemanusiaan ke Gaza bersama ratusan aktivis dan relawan dari puluhan negara. Wanda Hamidah menaiki kapal Keiser bersama 11 relawan dan aktivis dari Turki dan Tunisia dan beberapa negara lainnya. Kapal Keiser menjadi kapal terakhir yang berlayar dari Pelabuhan Sidi Bou Said, Tunisia pada Selasa (16/9). Diperkirakan pelayaran mengarungi Laut Mediterania itu memasuki perairan Gaza selama 10 sampai 12 hari.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL — Global Sumud Flotilla yang berlayar untuk menembus blokade Israel atas Gaza, Selasa (30/9), mengumumkan, kapal-kapalnya kini berada kurang dari 160 mil laut (296 km) dari Gaza. Konvoi kemanusiaan tersebut akan memasuki zona berisiko tinggi malam ini.

"Kami berada kurang dari 160 mil laut dari Gaza, 10 mil laut dari zona berisiko tinggi. Tetap Waspada," menurut pernyataan armada tersebut di Instagram.

Baca Juga

Drone pengintai tak dikenal juga terbang di ketinggian sedang di atas area pelayaran Sumud Flotilla di perairan Mediterania, lapor seorang koresponden Al Jazeera di atas kapal.

Penyelenggara armada mengeluarkan peringatan kritis, mendesak perhatian internasional, dengan mengatakan: "Keselamatan kami bergantung pada pengawasan dunia."

Mereka menekankan bahwa para pekerja dan aktivis di seluruh dunia sedang mempersiapkan mobilisasi massa sebagai bentuk solidaritas dan menuntut perjalanan yang aman bagi armada tersebut.

"Serangan terhadap armada tersebut merupakan serangan terhadap Palestina," demikian pernyataan tersebut, yang menyerukan dukungan global untuk menyebarkan pesan, bergabung dalam aksi kolektif, dan menentang genosida yang sedang berlangsung di Gaza.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement