REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih asal Portugal, Bernardo Tavares, resmi mengumumkan kepergiannya dari PSM Makassar melalui unggahan di akun X pada Rabu (1/10/2025). Ia menyebut keputusan itu diambil karena masalah pembayaran gaji yang tidak kunjung tuntas selama ia menangani klub berjuluk Juku Eja.
“Terima kasih PSM Makassar. Dengan rasa sedih yang sangat besar, saya umumkan kepergian saya dari PSM Makassar. Alasannya adalah minimnya pembayaran gaji, suatu situasi yang telah saya alami selama tiga setengah tahun saya menjadi pelatih, yang sekarang tidak dapat dipertahankan lagi,” tulis Tavares.
Masalah tunggakan gaji ini sebelumnya juga pernah disampaikannya secara terbuka. Dalam konferensi pers jelang laga BRI Super League melawan Persija Jakarta pada 20 September lalu, ia mengungkapkan bahwa dirinya dan staf pelatih belum menerima gaji selama lima bulan.
Situasi serupa bukan pertama kali dialami Tavares. Pada 2023, ia bahkan pernah melelang trofi pelatih terbaik dan jersey miliknya untuk membayar gaji staf.
Meski menghadapi banyak kendala, Tavares mampu mempersembahkan gelar juara Liga 1 musim 2022/2023. Prestasi itu mengakhiri penantian 23 tahun PSM untuk kembali meraih gelar liga, dengan catatan impresif 75 poin dari 34 pertandingan.
Selain gelar juara, Tavares juga dihormati karena berani memberi kesempatan kepada pemain muda seperti Ramadhan Sananta, Victor Dethan, Dzaky Asraf, dan Ananda Raehan.
Namun, musim ini PSM tampil kurang meyakinkan. Dari empat laga awal hanya mengumpulkan tiga poin, meski sempat bangkit dengan kemenangan 2-0 atas Persija Jakarta. Laga terakhir Tavares memimpin tim berakhir dengan hasil imbang 0-0 kontra PSIM Yogyakarta pada 27 September. Saat ini, Juku Eja menempati peringkat ke-14 klasemen sementara dengan tujuh poin.