REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Freedom Flotilla Coalition (FFC) menyusul pelayaran menembus Gaza selepas Zionis Israel menyerang armada-armada kemanusian Global Sumud Flotilla.
Kapal Conscience yang membawa 92 peserta pelayaran dari 25 negara angkat jangkar dari Pelabuhan Porto Otranto di Italia, sejak Rabu (1/10/2025).
Kapal besar tersebut dalam misi kemanusian yang sama membawa logistik dan obat-obatan untuk masyarakat Palestina di Gaza yang mengalami pembantaian dan kelaparan akibat penjajahan dan genosida Zionis Israel.
“Israel menyerang kawan-kawan kami (Global Sumud Flotilla). Dan kami tidak akan berhenti. Kami akan terus berlayar ke garis depan hingga Palestina bebas, hingga Gaza berhenti menderita,” demikian pernyataan FFC di situs resmi mereka, Jumat (3/10/2025).
Kapal Conscience membawa tim medis dokter dan perawat, serta para wartawan. Beberapa dokter dari Malaysia turut serta dalam misi pelayaran kemanusian ini.
Kapal Conscience ini, sebetulnya sempat lepas jangkar menembus Gaza bersama-sama misi kemanusian Thousand Madleens pada Mei 2025.
Akan tetapi ketika itu, Kapal Conscience mengalami serangan berupa pengeboman oleh Zionis Israel di perairan internasional lepas Malta. Kondisi itu membuat Kapal Conscience sandar lama di Porto Otranto.
Sementara Thousand Madleens tetap berlayar, sampai Zionis Israel menyerang dan menculik 21 relawan dan aktivis yang membawa kapal tersebut. Pada 25 dan 27 September 2025, Kapal Conscience dinyatakan siap melanjutkan misi moralnya itu.
View this post on Instagram