Jumat 03 Oct 2025 18:15 WIB

Diduga Keracunan MBG, Puluhan Siswa SMA di Kuningan Dilarikan ke Puskesmas

Semakin siang, semakin banyak siswa yang mengalami gejala keracunan

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Puluhan siswa SMAN 1 Luragung, Kabupaten Kuningan dilarikan ke Puskesmas Luragung usai mengalami gejala keracunan, Jumat (3/10/2025). Mereka diduga keracunan MBG yang disantap sehari sebelumnya.
Foto: Dok Republika
Puluhan siswa SMAN 1 Luragung, Kabupaten Kuningan dilarikan ke Puskesmas Luragung usai mengalami gejala keracunan, Jumat (3/10/2025). Mereka diduga keracunan MBG yang disantap sehari sebelumnya.

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN--Puluhan siswa SMAN 1 Luragung, Kabupaten Kuningan terpaksa dilarikan ke Puskesmas Luragung usai mengalami gejala keracunan, Jumat (3/10/2025). Mereka diduga mengalami keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang disantap sehari sebelumnya.

Ada 80 siswa SMAN 1 Luragung yang mengeluhkan sakit perut melilit, diare, mual, muntah, pusing dan lemas. Mereka langsung dilarikan ke Puskesmas Luragung untuk mendapat penanganan medis. Selain itu, hari ini pun ada 103 siswa lainnya di sekolah tersebut yang tidak masuk sekolah. Namun, hingga kini belum diketahui penyebab absennya ratusan siswa tersebut.

Baca Juga

Dari hasil pemeriksaan, seluruh siswa yang diobservasi di Puskesmas Luragung mengalami gangguan pencernaan. Para siswa itupun sebelumnya sudah curiga dengan tekstur menu makanan yang diduga basi.

Salah satu siswa, Cantika, mengaku menyantap menu MBG kemarin berupa nasi, ayam, tempe, dan acar. Ia menilai, kondisi tempe terlihat sudah basi. “(Makan) habis setengah. Mulai kerasa tadi pagi, mules, mual, pusing, perut melilit. Kemarin cuma diare,” ujar Cantika, saat ditemui sedang menjalani perawatan di Puskesmas Luragung.

Tak hanya Cantika, gejala tersebut juga dialami para siswa lainnya. Semakin siang, semakin banyak siswa yang mengalami gejala tersebut. Pihak sekolah pun langsung berkoordinasi dengan Puskesmas Luragung. Para siswa yang mengeluhkan gejala itu kemudian dibawa ke Puskesmas Luragung untuk mendapat penanganan medis. Setelah mendapat perawatan, sebagian besar siswa itu kondsinya membaik dan diizinkan pulang.

Kepala Puskesmas Luragung, Nanay Haendrayani menjelaskan, para siswa itu rata-rata mengeluhkan diare, mual, muntah dan sakit perut.  “Ada 80 orang yang datang ke Puskesmas. Yang tujuh orang kita lakukan perawatan infus karnea kondiisnya lemah, yang sisanya kita observasi. Ketika keadaan umumnya sudah membaik kita ijinkan pulang. Tetap ada lima yang dirawat di rumah sakit,” kata Nanay.

Ketika ditanyakan mengenai penyebabnya, Nanay mengatakan, para siswa itu mengalami keluhan yang sama. Keluhan itu diduga setelah memakan MBG yang kemarin. “Menunya ayam kecap, tahu/tempe, acar dan anggur. Kebanyakan setelah makan itu, malamnya mereka merasa perutnya gak enak, diare, pusing, lemes,” kata Nanay.

Nanay mengatakan, dari 80 siswa, hanya sisa empat siswa yang menjalani perawatan di Puskesmas Luragung. Sedangkan sisanya sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik. “Kita bekali mereka obat dan oralit,” katanya.

Nanay menambahkan, Tim Inafis Polres Kuningan pun sudah mengambil sampel feses, muntahan, dan makanan MBG yang kemarin. Ia mengatakan masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel-sampel tersebut. “(Penyebab) kita juga belum bisa memastikan apakah itu dari MBG atau bukan. Kita tunggu hasil pemeriksaan laboratorium,” kata Nanay.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement