REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Pemerintah Kabupaten Lebak memfasilitasi pemasaran produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) daerah itu melalui jaringan internet atau dalam jaringan. Dini Daniati (45) pelaku UMKM warga Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, mengaku dirinya setiap hari menerima pesanan sekitar 100-200 potong pakaian melalui pesanan dari aplikasi Warbis.UKM.Com Lebak.
Aplikasi Warbis.UKM.Com Lebak membuat produk-produk UKM dikenal lebih luas. "Kami sehari bisa menghasilkan pendapatan melalui pemasaran daring itu antara Rp 4 juta hingga Rp 6 juta per hari," katanya.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak, Babay Imroni berharap omzet penjualan melalui situs Warbis.UKM.Com itu menguntungkan pelaku UMKM. Produk UMKM yang dipasarkan melalui penggunaan teknologi internet secara daring itu antara lain kerajinan aneka makanan ringan, seperti keripik pisang, sale pisang, kristi jamur, kerupuk emping, opak, gula aren, gula semut, dompet, tas, kerupuk emping, abon ikan dan balado talas. Begitu juga aneka kerajinan bambu, anyaman pandan, pakaian atau fesyen, batik, batu fosil dan permata kalimaya.
Di samping itu aneka kerajinan masyarakat Badui, seperti tas koja, golok, kain tenun, minuman jahe dan aneka souvenir yang menggunakan bahan baku batok kelapa. Pemerintah daerah juga memasarkan produk UMKM, selain memanfaatkan jaringan internet juga melalui promosi keluar daerah dengan mengikuti pameran.
Bahkan, belum lama ini mengikuti pameran "Hari Koperasi Kota Tangerang" dengan menampilkan aneka produk UMKM Lebak. "Semua produksi UMKM itu memanfaatkan bahan baku lokal yang melimpah," katanya.
Menurut Babay, pemasaran menggunakan daring tentu sangat membantu pelaku UMKM karena bisa dikenal luas oleh masyarakat. Bahkan, mereka konsumen yang membeli produk UMKM itu, selain warga Banten juga diberbagai daerah di Tanah Air. Selama ini, pemasaran produksi UMKM cukup baik dan menguntungkan bagi pelaku UMKM itu.
Sebagian besar pelaku UMKM di Kabupaten Lebak sudah menggunakan teknologi digitalisasi internet, termasuk UMKM masyarakat Badui yang sudah mendapat pelatihan dari PT Telkom. Pihaknya mendorong semua pelaku UMKM agar menjual produknya menggunakan teknologi media internet juga telepon seluler.
Selain itu juga dipasar secara mandiri dengan memanfaatkan media sosial (medsos), seperti facebook, instagram, WA dan twitter.
"Kami optimistis produk UMKM Lebak akan dikenal luas masyarakat dan bisa memenuhi permintaan pasar domestik dan dunia melalui daring itu," ujarnya.