REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) membukukan pendapatan sebesar Rp 64,37 triliun pada semester I 2018. Telkom membukukan laba bersih sebesar Rp 8,7 triliun.
Telkom mencatatkan pendapatan dari Data, Internet & IT Services sebesar Rp 32,74 triliun, yang memberikan kontribusi terhadap total pendapatan Perseroan sebesar 50.9 persen.
“Data, Internet & IT Service memberikan kontribusi terbesar bagi total pendapatan Perseroan, yakni mencapai 50,9 persen, dan tumbuh cukup tinggi sebesar 20,7 persen. Peningkatan pendapatan dari Data, Internet & IT Service tersebut sejalan dengan lonjakan traffic mobile data dan peningkatan pengguna layanan fixed broadband,” ujar Direktur Keuangan Telkom, Harry M Zen di Jakarta, Selasa (31/7).
Telkomsel selaku entitas anak usaha di segmen Mobile membukukan pendapatan Rp 42,74 triliun, dan Laba Bersih Rp 11,72 triliun. Bisnis digital Telkomsel memberikan konstribusi yang signifikan, yaitu sebesar Rp 21,23 triliun, tumbuh sebesar 17,5 persen dibandingkan pendapatan tahun lalu.
Sementara itu, segmen Consumer tumbuh 20,8 persen yang didorong oleh bisnis IndiHome. Layanan fixed broadband IndiHome mencatat pertumbuhan pelanggan yang sangat tinggi yakni sebesar 105,3 persen, dengan pertumbuhan pendapatan mencapai 46,8 persen. Jika pada bulan Juni tahun lalu, pelanggan IndiHome baru mencapai 2 juta pelanggan, maka pada bulan Juni tahun ini meningkat dua kali lipat menjadi 4,14 juta pelanggan.
Telkom akan terus mempercepat pertumbuhan pelanggan IndiHome dengan menawarkan diversifikasi produk yang tepat, meningkatkan produktivitas teknisi serta memperkuat jaringan dan sistem IT. Selain itu, Telkom juga secara terus-menerus memperkaya konten yang dilengkapi dengan fitur-fitur menarik serta meningkatkan layanan purna jual untuk memberikan excellent customer experience kepada pelanggan.
Sementara itu, segmen Enterprise mencatatkan pendapatan sebesar Rp 12,3 triliun, atau tumbuh sebesar 19,5 persen dibanding tahun lalu. Di segmen ini, Perusahaan tetap fokus pada penyediaan layanan solusi information and communication technology (ICT) terintegrasi dan berkualitas tinggi untuk para pelanggan korporat, lembaga dan instansi Pemerintah serta UKM.
Untuk segmen Wholesale and International Business, Telkom membukukan pendapatan sebesar Rp 4,3 triliun atau tumbuh 21,7 persen dibanding tahun lalu. Hal ini didukung dengan telah beroperasinya sistem kabel laut SEA-ME-WE5 yang menghubungkan Dumai dengan Marseille dan SEA-US yang menghubungkan Manado dengan Los Angeles. Saat ini, Perseroan juga sedang dalam tahap penyelesaian Indonesia Global Gateway (IGG) yang menghubungkan SEA-ME-WE5 dengan SEA-US.
Hingga akhir semester I 2018, Telkom Group telah membelanjakan capital expenditure (capex) sebesar Rp 14,1 triliun. Capex terutama dimanfaatkan untuk mendukung bisnis broadband, baik fixed maupun mobile, seperti pembangunan infrastruktur backbone dan akses fiber optic, pembangunan Base Transceiver Station (BTS) Telkomsel, pembuatan satelit dan menara telekomunikasi.