REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- PT Telkom Witel Kalimantan Tengah pada tahun 2018 menyalurkan pinjaman lunak atau berbunga tiga persen per tahun kepada 163 pengusaha mikro, kecil dan menengah mitra binaannya. Total dan ayang dikucurkan mencapai Rp 4,8 miliar.
Manager HR dan CDC Telkom Witel Kalteng Dwi Anggara SL mengatakan penyaluran pinjaman lunak kepada 163 UMKM binaan itu dari triwulan I sampai IV pada 2018. Pada triwulan I disalurkan kepada 45 UMKM.
"Pada triwulan II kepada 45 UMKM, triwulan III kepada 40 UMKM, dan triwulan IV kepada 41 UMKM. Untuk besaran pinjaman bervariasi, tapi yang tertinggi Rp 75 juta dengan batas waktu pengembalian dua tahun," kata dia.
Kaltara Pasang Wi-Fi Gratis Demi Dorong Ekonomi Digital
PT Telkom sejak 2001 memprogramkan pinjaman lunak sebagai upaya membantu UMKM di seluruh Indonesia, termasuk Kalteng. Anggara mengatakan, pelaku UMKM yang menerima pinjaman kredit bukan sekadar nasabah.
Mereka adalah mitra binaan PT Telkom sehingga keberhasilan dan berkembangnya usaha menjadi bagian terpenting dari program itu.
"Kalau nasabah itu 'kan, jika semua syarat-syarat terpenuhi, maka pinjaman disalurkan dan tinggal menunggu si peminjam melakukan pembayaran. Apabila si peminjam kewalahan melakukan pembayaran, ya risiko peminjam. Kami tidak mau seperti itu," ucap dia.
Manager di PT Telkom Witel itu mengakui bahwa masih ada UMKM penerima pinjaman lunak yang bermasalah mengembalikan. Namun, jumlah yang bermasalah tersebut relatif kecil atau hanya berkisar 5 persen dari seluruh UMKM penerima pinjaman lunak.
"Kami tidak pernah beriklan, tapi setiap triwulan sudah ada UMKM yang mengajukan pinjaman lunak kepada PT Telkom. Penyalurannya selalu dilakukan per triwulan, langsung dikumpulkan seluruhnya, dan terlebih dahulu calon peminjam diberikan pengarahan," kata Anggara.