REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini M Soemarno, memaparkan hasil kerja nyata seluruh BUMN yang sudah dicapai dan dapat dirasakan seluruh masyarakat Indonesia selama empat tahun terakhir ini.
Menurut Rini, capaian itu tidak lepas dari sinergi semangat membangun negeri. Sinergitas yang dibangun melalui pencanangan 'One Nation, One Vision, One Family, to Excellence' perlu terus dikembangkan oleh seluruh insan BUMN.
Dirinya menjelaskan, kondisi BUMN selama empat tahun terakhir diyakini semakin kuat dan kokoh. Hal itu seiring kinerja yang terus bertumbuh sebagaimana laporan kinerja BUMN sepanjang 2018.
Dia menyebutkan sampai 31 Desember 2018, total aset BUMN telah menembus angka Rp 8.092 triliun, naik signifikan dari capaian 2015 lalu sebesar Rp 5.760 Triliun. Kemudian total laba yang terus bertumbuh mencapai Rp 188 triliun dari sebelumnya Rp 150 triliun pada 2015.
Selanjutnya, kontribusi BUMN terhadap APBN pun melonjak menjadi Rp 422 triliun. Angka itu naik Rp 119 triliun jika dibandingkan tahun 2015 yang tercatat Rp 303 triliun.
Besarnya kontribusi BUMN dalam pembangunan infrastruktur terlihat dari capex BUMN yang meningkat sepanjang 2018 yakni Rp 487 triliun. Angka tersebut meningkat dari sebelumnya Rp 221 triliun pada 2015 dengan tetap didominasi oleh sektor infrastruktur.
Berbagai proyek menghubungkan Nusantara telah dilakukan BUMN dalam empat tahun terakhir melalui peningkatan konektivitas darat, laut dan udara. Di darat, BUMN telah berperan dalam reaktivasi rel kereta Jawa Barat sepanjang 178,8 km, LRT Palembang, LRT Jabodebek serta merealisasikan pembangunan dan pengoperasian jalan tol baru sepanjang 782 km.
Di laut, BUMN mendukung peningkatan konektivitas laut dengan pembangunan 27 pelabuhan baru dan 100 kapal pendukung tol laut serta peningkatan dwelling time menjadi tiga hari dari semula tujuh hari pada 2014.
“BUMN juga telah membangun 10 bandara baru guna mendukung konektivitas udara,” kata dia dalam BUMN Great Leaders Camp yang bekerjasama dengan Forum Human Capital Indonesia (FHCI), di Sespim Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) POLRI Lembang, Jawa Barat, Senin (11/3).
BUMN Great Leader Camp/ Dok Istimewa
Dia menambahkan, BUMN berperan pula dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi di 458 kota/kab layanan yang memungkinkan 79 ribu desa terjangkau sinyal serta mendukung pemerintah dalam meningkatkan rasio elektrifikasi hingga 97,2 persen dan perwujudan BBM Satu Harga di 123 lokasi di seluruh Indonesia.
Terkait kemandiran ekonomi, kata dia, BUMN turut berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui penyaluran KUR senilai total Rp 113,9 triliun kepada 4,3 juta nasabah dan pembinaan ekonomi keluarga sejahtera “Mekar” yang menjangkau 276 kabupaten dengan total nilai penyaluran sebesar Rp 16,4 triliun kepada 4,2 juta nasabah ultra mikro.
Sementara itu, ungkap dia, dalam mendukung pengembangan UKM, BUMN telah mendirikan Rumah Kreatif BUMN (RKB) yang tersebar di 209 lokasi guna menaikkan kelas ekonomi pelaku UMKM dengan jumlah binaan saat ini 12.522 pelaku, melalui pembinaan dan pembelajaran bersama serta mewadahi penjualan produknya melalui aplikasi Blanja.com.
“Soliditas dan sinergitas antar BUMN harus dimulai dari puncak pimpinan tertinggi masing-masing perusahaan agar memberikan contoh untuk diikuti hingga pekerja di lapangan,” ujar Rini.
Rini mengatakan, Indonesia diprediksi akan menjadi salah satu negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia pada 2045. Maka untuk mewujudkan harapan tersebut, diperlukan upaya yang lebih optimal dengan menggunakan seluruh sumber daya yang dimiliki, yang di antaranya ada pada BUMN.
Menurut Ketua FHCI Herdy Harman, pihaknya akan terus menginisiasi berbagai sinergi dan kerja sama antar BUMN khususnya di bidang human capital sesuai dengan hakikat kehadiran badan usaha tersebut.
"BUMN memiliki hakikat sebagai rahmatan lil alamiin. Menjadi berkah bagi semua pihak, menjadi pemberi manfaat bagi bangsa dan rakyat Indonesia, sehingga kami di FHCI akan terus bergerak berkontribusi," papar Herdy yang juga menjabat sebagai Direktur Human Capital PT Telkom ini.
Herdy mengatakan, sejumlah praktik tren global dan kajian Harvard Business Review memperkuat pernyataan tersebut. Bahwa, perusahaan yang unggul saat ini tak semata untung secara bisnis, namun juga menunjukkan kepedulian sosial dan komitmen kebangsaaanya.
Perusahaan global, kata dia, unggul selain karena perolehan kinerja finansial yang baik, juga turut berperan dalam memperkuat nasionalisme hingga masalah sosial.
"Kami di PT Telkom sudah mempraktekkan dengan merekrut talenta muda yang tidak hanya pintar, tapi juga punya komitmen terhadap lingkungan dan sosial. Dan memang hasilnya jadi berbeda," katanya.
FHCI menilai, sinergi antar BUMN sudah makin intens dilakukan, yang terbaru adalah rekrutmen bersama yang membuka 11 ribu lowongan mulai Jumat, 8 Maret 2018 lalu. Demikian pula dengan aplikasi pembayaran non tunai Link Aja yang mempersatukan BUMN perbankan dan telekomunikasi.