Kamis 23 May 2019 22:36 WIB

Telkom University Luncurkan Command Center

Telkom University menjadi kampus yang pertama memiliki command center.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Dwi Murdaningsih
Rektor Telkom University, Prof Adiwijaya tengah mencoba dan menjajaki command center yang baru diluncurkan dan dimiliki oleh kampus tersebut, Kamis (23/5).
Foto: republika/m fauzi ridwan
Rektor Telkom University, Prof Adiwijaya tengah mencoba dan menjajaki command center yang baru diluncurkan dan dimiliki oleh kampus tersebut, Kamis (23/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONGSOANG -- Telkom University menjadi kampus pertama di Indonesia yang meluncurkan program Command Center atau pusat pengendali keamanan berbasis teknologi. Selain itu, kampus tersebut meluncurkan aplikasi Halo Rektor. Peluncuran diresmikan langsung oleh Rektor Telkom University.

Adiwijaya, Rektor Telkom University mengungkapkan keberadaan Command Center diharapkan bisa membuat civitas akademika mendapatkan keamanan dan kenyamanan secara utuh selama berada di kampus. Salah satunya melalui perangkat panic button yang bisa digunakan untuk meminta bantuan.

Baca Juga

"Jangan setengah-setengah (mendapatkan keamanan dan kenyamanan). Patroli tidak cukup, misal ada panic button. Semua orang bisa akses dan minta bantuan dan langsung dikirim ke lokasi terkait," ujarnya disela-sela peluncuran program, Kamis (23/5).

Dirinya menyebut belum pernah melihat sistem Command Center di kampus di Indonesia seperti yang ada di Telkom University. Sehingga Command Center yang diluncurkan menjadi yang pertama di kampus yang ada di Indonesia.

"Insyallah jadi pertama, (tapi) bukan untuk pertama tujuannya tapi memberikan keamanan dan kenyamanan warga kampus. Orang tua yang menyekolahkan anaknya disini akan lebih tenang," ungkapnya.

Saat ini, dirinya mengatakan jumlah pendaftar ke Telkom University terus meningkat. Terakhir jumlahnya mencapai 57 ribu orang dan yang diterima hanya sekitar 7000 orang. Dengan persaingan yang ketat maka diharapkan muncul bibit unggul.

Terkait dengan halo rektor, Adiwijaya mengatakan aplikasi tersebut bisa digunakan civitas akademika untuk menyampaikan keluhannya dan masukannya kepada kampus. Langkah tersebut diharapkan bisa meningkatkan perbaikan fasilitas dan pelayanan.

Direktur Logistik Telkom University, Nurwijayadi mengatakan alasan kampus membuat Command Center karena memiliki area mencapai 50 hektar. Dengan jumlah bangunan mencapai 31 dan belum termasuk asrama. Serta tempat parkir untuk mobil dan motor sebanyak 5 area yang ada.

Selain itu, menurutnya, jumlah mahasiswa saat ini mencapai 30 ribu orang. Ditambah dengan staf dan dosen mencapai kurang lebih 1000 orang. Tidak hanya itu, terdapat 7000 orang mahasiswa yang tinggal di asrama.  "Ini menjadi pertimbangan penting," katanya.

Sementara itu, ia mengatakan jumlah petugas keamanan kampus relatif terbatas. Sehingga masih terdapat peristiwa pencurian atau aksi kriminal di kampus.

"Solusinya membuat CCTV, sudah ada 152 unit kamera yang on dari target 300 unit. Maka seluruh pergerakan (di kampus) termonitor," katanya.

Dirinya mengatakan seluruh kamera yang memonitor aktivitas civitas akademika di kampus dibagi menjadi empat bagian. Nur mengatakan pertama dibagi di wilayah kawasan luar kampus, kedua di lobi dan bangunan, ketiga di area publik dan keempat di gedung fakultas termasuk bisa memonitor kelas.

Selain itu, pihaknya sudah mengoperasikan 5 panic button dari kebutuhan 10 unit yang didalamnya terdapat kamera. "Kami punya call center kaitan dengan keamanan kampus, infrastruktur dan kondisi di kampus kita," katanya. Ia mengatakan, jika civitas akademika menekan panic button maka otomatis bisa dilihat oleh petugas di command center melalui kamera.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement