Kamis 03 Apr 2014 08:45 WIB

Ini Tantangan Telkom Buat Penulis Cerita Rakyat

Rep: Heri Purwata/ Red: Julkifli Marbun
PT Telkom Indonesia
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
PT Telkom Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PT Telkom menantang penulis Yogyakarta untuk menuliskan cerita rakyat Yogyakarta untuk dijadikan buku. Selanjutnya, buku tersebut akan di-upload ke http://qbaca.com dalam bentuk e-book.

Demikian dikatakan Executive Manager Divisi Solution Covergence PT Telkom, Achmad Sugiarto kepada wartawan di Yogyakarta, Rabu (2/4). Untuk menarik penulis buku cerita nusantara digelar workshop "Menggagas 1001 Cerita Nusantara: Mengorbit Bersama Qbaca," di Yogyakarta.

"Ide ini untuk menyelamatkan agar cerita-cerita rakyat Indonesia tidak ditulis orang asing dan menjadi hak milik mereka," kata Achmad.

Sebelum di Yogyakarta, kata Achmad, workshop ini digelar di Medan, Padang, Surabaya, dan Bandung. Program qbaca dimaksudkan untuk menyelamatkan cerita rakyat nusantara. Kemudian cerita ini dihimpun dalam bentuk buku digital atau e-book. "Qbaca, berupaya mengumpulkan 1001 cerita nusantara dalam bentuk buku digital yang dapat diakses siapa pun, terutama masyarakat Indonesia," kata Achmad kepada wartawan di Yogyakarta, Rabu (2/4).

Saat ini, ujar Achmad, sudah ada 50 cerita nusantara yang di-upload di qbaca. Pihaknya yakin jika akan ada lebih dari 1001 cerita rakyat yang di-up load.

Indonesia, kata Achmad, memiliki kekayaan tentang cerita nusantara yang tersebar di 34 provinsi. Tiap daerah memiliki khazanah cerita dalam bentuk cerita rakyat (folklore), asal usul atau sejarah tempat (kota, daerah, bangunan dan sebagainya), biografi tokoh, asal usul atau sejarah kesenian (musik, tari, perayaan, dan lain-lain), dan berbagai kekayaan budaya lainnya.

"Tidak semua konten tersebut tersedia dalam bentuk tulisan maupun buku. Hal ini sangat berpotensi terhadap kepunahan warisan budaya bangsa," tandas Achmad.

Berbagai e-book pada Qbaca dapat diakses melalui Android, iOS maupun Windows Phone. "Konten ini dapat digunakan sebagai sarana pendidikan anak-anak sekolah untuk memperkenalkan kekayaan khazanah budaya Indonesia," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement