Senin 21 Apr 2014 11:18 WIB

Android Tidak Benar-Benar Diciptakan Google?

Rep: Niken Paramita Wulandari/ Red: Citra Listya Rini
Android.
Foto: wired.com
Android.

REPUBLIKA.CO.ID, Tak bisa dipungkiri, sistem operasi Android saaat ini menjadi salah satu yang paling populer di dunia. Android saat ini dikenal sebagai platform besutan Google setelah perusahaan mesin pencarian ini sukses membawanya secara global.

Tapi tahukah Anda jika Android tidak benar-benar dilahirkan di Googleplex? Dilansir Phone Arena, Senin (21/4), ditahun 2005 Google mulai mengakuisis Android, dua tahun setelah sistem operasi ini dikembangkan.

Menariknya, Android yang mulai berjalan pada Oktober 2003 ini bukan sengaja diciptakan sebagai platform sebuah ponsel, melainkan untuk perangkat kamera digital. Sebuah gagasan dikembangkan dari insiyur IT dan pecinta robot avid, Andy Rubin, bersama tim kecilnya.

Tim ini menyadari pasar kamera digital tidak cocok dengan usahanya dan mengubah target ke industri ponsel. Rubin kemudian memimpin proyek ini. Rubin disendiri sudah memiliki pengalaman di perusahaan bernama Danger, sebuah start-up pembuat T-Mobile Sidekick.  

Platform buatan tim Rubin ini sebenarnya sudah berjalan dengan baik. Sampai satu setengah tahun kemudian, Android kehabisan uang. Rubin kemudian menemui Samsung untuk menawarkan teknologinya. Namun Samsung justru mentertawai ide untuk membeli Android yang baru lahir itu.

Penolakan ini rupanya menjadi keberuntungan Google, ketika Android menemuinya pada tahun 2005. Google sepakat untuk mengambil alih proyek dan membenamkan investasi di dalamnya. Di sinilah Android kemudian mulai dipopulerkan dan tumbuh menjadi sistem operasi terbesar. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement