Rabu 07 Jan 2015 19:44 WIB

Temuan IPB: Tabung Resonator, Mesin Pendingin dari Bambu

Dr Edy Hartulistiyoso
Foto: dok IPB
Dr Edy Hartulistiyoso

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tahukah Anda bahwa bambu memiliki potensi untuk digunakan sebagai tabung resonator pada mesin pendingin? Beberapa penelitian tentang bambu, karakteristik mekanik maupun thermalnya sudah banyak dilakukan.

Dibandingkan dengan logam, nilai konduktivitas thermal kaca pyrex nya 1,4 W/m.K sementara bambu memiliki nilai konduktivitas thermal yang lebih besar yakni 7,529 W/m.K. Dari angka ini kita bisa menarik kesimpulan bahwa bambu memiliki peluang untuk digunakan sebagai tabung resonator.

Dalam penelitian yang dipublikasikan di Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 27 No.2, Oktober 2013, Dr Edy Hartulistiyoso, staf pengajar Departemen Teknik Mesin dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) Institut Pertanian Bogor (IPB). Edy merupakan Ketua Tim Peneliti mengatakan bahwa bambu mempunyai peluang digunakan sebagai tabung resonator karena memiliki sifat mendekati kaca pyrex.

Thermoacoustic refrigeration merupakan salah satu metode pendinginan yang mulai banyak dikembangkan. Alasannya adalah karena menggunakan komponen yang lebih sederhana, pemakaian energi yang lebih rendah dan ramah lingkungan. Komponen yang digunakan dalam thermoacoustic refrigeration adalah tabung resonator, stack, pengeras suara dan fluida kerja.

Dalam risetnya Dr Edy membandingkan sifat bambu dengan material resonator lainnya seperti tembaga, alumunium, stainlesteel, besi dan kaca pyrex. Untuk jenis logam baik tembaga, alumunium, besi maupun stainlesteel mempunyai nilai konduktivitas thermal (K) yang lebih tinggi dibandingkan dengan kaca pyrex dan bambu. Nilai K yang tinggi akan menyebabkan kemampuan menghantarkan panas yang tinggi juga, sehingga kemungkinan mengalirkan fluida ke dalam stack juga tinggi.

“Pemanfaatan kaca pyrex sebagai tabung resonasi sudah banyak dilakukan. Jika dilihat dari nilai K, nilai tegangan Ultimate dan nilai tegangan Yield maka sifat kaca pyrex tidak jauh beda dengan bambu. Hal inilah yang mendasari bahwa bambu mempunyai peluang besar untuk dijadikan sebagai tabung resonator pada thermoacoustic refrigeration,” ujar Dr Edy dalam siaran persnya yang diterima Republika Online, Rabu (7/1).

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement