REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sebuah konsorsium pabrikan mobil-mobil premium Jerman sepakat beli unit bisnis aplikasi peta Nokia, HERE, dengan investasi senilai 2,5 miliar euro, sebagai upaya para perusahaan tersebut untuk meningkatkan jangkauan penyediaan layanan digital untuk keterhubungan mobil.
Konsorsium yang terdiri dari Daimler, BMW dan divisi premium Volkswagen, Audi, sama-sama memiliki porsi kepemilikan yang sama atas HERE dan tidak satu pihak pun akan berusaha menjadi pemilik mayoritas, demikian pernyataan bersama mereka.
Sementara itu Nokia menyatakan bahwa kesepakatan tersebut bernilai sebesar 2,8 miliar euro, mengingat terdapat tanggungan utang HERE senilai sekira 300 juta euro.
Kesepakatan tersebut diharapkan bisa rampung secara keseluruhan pada kuartal I 2016 mendatang.
"Bagi industri otomotif ini menjadi dasar dari sistem bantuan mengemudi hingga nantinya kendaraan swakemudi penuh," demikian pernyataan konsorsium tersebut.
Nokia menyatakan mereka mengharapkan banyak keuntungan dari penjualan tersebut, termasuk perbedaan nilai tukar mata uang yang hampir senilai 1 miliar euro.
Perusahaan perangkat telekomunikasi asal Finlandia itu melepaskan unit bisnis aplikasi peta mereka demi mengalihkan fokus integrasi lanjutan usai pengakusisian Alcatel Lucent senilai 15,6 miliar euro, yang bakal menjadikan mereka sebagai pabrikan perangkat telekomunikasi terbesar kedua dunia.
HERE dibangun Nokia untuk penggunaan terkait otomotif berdasarkan akuisisi senilai 8,1 miliar dolar AS terhadap perusahaan AS yang banyak mengelola sistem informasi geografis, Navteq.
HERE menyediakan pemetaan dan pemindaian lokasi di hampir 200 negara dalam 50 bahasa dan merupakan salah satu penyedia jasa peta paling utama.
Perusahaan akan terus berusaha untuk membangun posisi mereka sebagai penyedia layanan peta dan lokasi yang kuat dan independen.
Sistem pemindaian lokasi menjadi dasar dari sistem kendaraan swakemudi dengan mengakses jaringan nirkabel demi mencari perintah-perintah spesifik seperti menghitung ulang rute tempuhan apabila terdapat data mengenai kemacetan maupun kecelakaan.
Di masa yang akan datang, sistem pemetaan semacam itu juga diharapkan dapat memainkan peranan penting untuk mendeteksi potensi kecelakaan dan fitur-fitur lain dari mobil swakemudi, demikian Reuters.