REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Autis dan gangguan perkembangan pada anak sering kali tidak terdiagnosis selama bertahun-tahun. Hal ini menginspirasi ilmuwan dari Duke University mengembangkan aplikasi yang diharapkan bisa menangkap gejala awal autisme dan bagaimana meresponsnya.
"Tujuan kami adalah untuk mengembangkan screening seperti mendengarkan atau melihat," ujar Guillermo Sapiro, salah seorang pengajar, kepada Mashable.
Secara sederhana, aplikasi yang diberi nama Autism and Beyond App ini bekerja dengan melihat reaksi anak ketika menonton video. Aplikasi bisa menangkap dan menilai respons emosional. Rencananya, aplikasi ini akan dilucurkan juga di daerah lain termasuk Cina, Amerika Selatan, Amerika Utara dan Afrika Selatan.
Para peneliti mengatakan aplikasi ini sebetulnya bukan untuk mendiagnosis autisme. Aplikasi ini hanyalah sebuah cara untuk memberikan respons bagaimana cara menghadapi anak dan kapan saatnya mencari bantuan tambahan dari penyedia layanan kesehatan.