Jumat 22 Jul 2016 09:51 WIB

Peretas Ancam Nonaktifkan Pokemon Go

Red: Nur Aini
Permainan Pokemon di ponsel.
Foto: EPA
Permainan Pokemon di ponsel.

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON --- Peretas yang mengklaim bertanggung jawab atas tidak aktifnya gim Pokemon Go selama akhir pekan, mengancam akan melakukan serangan yang lebih besar bulan depan.

Kelompok yang dikenal di Twitter sebagai PoddleCorp itu mengklaim telah membuat server Pokemon tak berfungsi pada Sabtu lalu menggunakan Distributed-Denial-of-Service (DDos), yang sebelumnya digunakan untuk menyerang Sony PlayStation dan XBox Live pada 2014.

"Hanya tes kecil, kami akan segera melakukan sesuatu dalam skala lebih besar,"  tulis XO yang mengklaim sebagai pemimpin PoodleCord dalam akun Twitter.

Setelah twit itu, akun PoodleCorp memberi tanggal serangan itu. "1 Agustus."

Server Pokemon Go mengalami masalah karena banyaknya pengguna sejak gim tersebut pertama kali diluncurkan di Australia, Selandia Baru, dan AS awal Juli lalu. Niantic Labs, perusahaan baru Google yang membuat gim tersebut menunda peluncuran internasional sampai bisa mengatasi masalah server tersebut.

Perusahaan itu mengatakan masalah server karena banyak yang mengunduh gim. "Karena banyaknya unduhan Pokemon Go, beberapa Trainers (sebutan untuk pemain Pokemon Go) mengalami masalah koneksi ke server," kata Niantic dilansir Telegraph.

Akan tetapi, PoodleCorp yang mengklaim berafiliasi dengan kelompok peretas lain Lizard Squad, tetap berkeras bahwa kelompoknya melakukan serangan tersebut.

Pokemon Go sukses menjadi viral hanya dalam beberapa hari sejak diluncurkan. Gim berbasis Augmented Reality (AR) atau realitas yang ditambahkan itu bahkan bisa menggeser jumlah pengguna Tinder, serta kemungkinan Twitter dan Facebook.

Kolaborasi yang dilakukan Niantic, Nintendo, dan perusahaan Pokemon itu membuat harga saham Nintendo meroket hingga 90 persen. Perusahaan pembuat gim itu, yang memiliki saham 32 persen dalam Pokemon Go, memiliki nilai pasar hingga 17 juta dolar AS hanya dalam dua pekan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement