Senin 16 Oct 2017 22:16 WIB

Hanya 11 Persen Pengguna Aplikasi Kencan yang Serius

Bermain sosial media. Ilustrasi
Foto: Womanitely
Bermain sosial media. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Penelitian perusahaan keamanan siber Kaspersky Lab menunjukkan pengguna aplikasi kencan daring yang serius bertujuan menemukan pasangan untuk dinikahi hanya 11 persen. Sementara 48 persen ingin bersenang-senang serta 13 persen mencari kepuasan seksual.

Berdasarkan penelitian itu, orang-orang yang mencari pasangan melalui aplikasi kencan daring kemungkinan akan merasa kecewa karena kebohongan orang lain tentang apa yang dicari dalam hubungan, informasi, dan foto palsu, tautan berbahaya serta penipu yang berusaha mendapatkan informasi.

“Kencan daring merupakan cara bagus untuk bertemu orang-orang baru di dunia daring yang selalu sibuk dan terkoneksi, dan hal yang biasa untuk dipahami alasan satu dari tiga orang melakukannya,” kata Kepala Bisnis Konsumen Kaspersky Lab Andrei Mochola dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (16/10).

Namun, dunia kencan daring penuh dengan informasi palsu, yakni sebanyak 57 persen orang mengaku berbohong saat berkencan daring agar terlihat lebih baik dari kehidupan nyatanya atau untuk mencoba menangkap basah pasangan selingkuh.

Hal tersebut menjadi masalah untuk pengguna aplikasi kencan daring yang yang benar-benar ingin mencari pasangan. 

Akibatnya, satu dari lima pengguna atau sebanyak 19 persen berhenti menggunakan aplikasi kencan daring karena foto palsu. Satu dari 10 orang atau 12 persen berhenti karena kebohongan adanya hubungan dan 11 persen berhenti karena status hubungan yang tidak jelas.

Menurut Mochola, hal menarik yang diketahui dari penelitian itu adalah menemukan informasi palsu merupakan hal yang sangat menjengkelkan bagi para pemalsu daibandingkan untuk pengguna yang jujur.

Selain merasa terganggu karena informasi palsu, orang-orang di seluruh dunia menghentikan penggunaan aplikasi kencan daring karena ancaman keamanan, yakni satu dari 10 pengguna menghadapi penipu yang mencoba memeras informasi pribadi atau keuangan.

Sejumlah pengguna mendapatkan malware yang menginfeksi perangkat sehingga memengaruhi keputusan untuk tidak menggunakan aplikasi itu. Seperti setiap tren daring populer, sayangnya ada juga orang yang ingin menggunakan platform kencan untuk tujuan jahat.

Kapersky Lab mendorong mereka untuk mempertimbangkan keamanan diri mereka di setiap langkah.

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement