Senin 02 Jul 2018 14:04 WIB

Mahasiswa Bangladesh Magang di Oorth

Melalui program magang, aplikasi Oorth lebih dikenal dan diterima masyarakat dunia.

Redowan Hossain, mahasiswa Jahangirnagar University, Bangladesh belajar digital marketing melalui program magang di Oorth.
Foto: Oorth
Redowan Hossain, mahasiswa Jahangirnagar University, Bangladesh belajar digital marketing melalui program magang di Oorth.

REPUBLIKA.CO.ID, SURAKARTA -- Perkembangan industri digital marketing yang begitu pesat membuat banyak orang tertarik mendalaminya. Tidak terkecuali dengan Redowan Hossain, mahasiswa Jahangirnagar University, Bangladesh yang belajar digital marketing melalui program magang di Oorth.

Redowan melaksanakan program magang selama enam pekan terhitung dari 21 Mei hingga 2 Juli 2018. Gagasan merekrut mahasiswa asing dalam program magang karena ketertarikan CEO Oorth Krishna Adityangga dalam mengembangkan aplikasi Oorth menjadi lebih dikenal dan diterima oleh masyarakat internasional.

Terbukti, saat ini banyak mahasiswa yang mendaftar magang di perusahaan media sosial berbasis komunitas tersebut. Redowan sendiri merupakan mahasiswa internasional kedua yang magang setelah sebelumnya Ravideep Singh Saluja asal India. Proses rekrutmen dilakukan dalam dua tahap yaitu seleksi administrasi dan kemudian dilakukan wawancara via online.

Menurut Krishna, kehadiran mahasiswa internasional juga menciptakan suasana  kantor yang internasional pula. Terbukti, meskipun berbasis di daerah, para karyawan dituntut untuk berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris.

“Tentu kehadiran mahasiswa asing di kantor membuat kami harus berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris. Kita juga mewadahi mahasiswa magang untuk menyerap ilmu yang ada di Oorth sehingga nantinya dapat ditetapkan di negaranya,” kata Krihsna.

Selama melaksanakan program magang, Redowan ditempatkan di posisi digital marketing. Ia mengerjakan berbagai tugas yang berkaitan dengan pemasaran secara digital, seperti pengembangan website atau web developer.

“Bekerja di sini memberikan pengalaman berharga bagi saya. Apalagi industri digital marketing dan media sosial di Indonesia berkembang sangat pesat,” kata Redowan yang merupakan mahasiswa jurusan Administrasi Bisnis.

Ia menambahkan pengalaman selama di sini dapat diterapkan di negaranya sebagai bekal dalam mengembangkan bisnis di bidang yang sama. Oorth merupakan aplikasi media sosial berbasis komunitas yang dikembangkan Skynosoft Portal Prime, sebuah perusahaan teknologi berbasis di Surakarta, Jawa Tengah.

Aplikasi ini sudah diluncurkan sejak 7 Oktober 2017 dan merupakan inisiatif dari Krishna Adityangga sebagai Chief Executive Officer bersama dua rekannya Mulyono Herman sebagai Chief Information Officer dan Dhanny Ardiansyah sebagai Chief Technology Officer. Fitur utamanya berupa digital wallet dan donasi bagi komunitas. Pengguna dapat mengunduh aplikasi Oorth di Google Play Store, the App Store atau diakses pada www.oorth.me. Sampai saat ini, jumlah pengguna Oorth mencapai lebih dari 35 ribu user. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement