REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu platform pembayaran online terbesar, Alipay, bekerja sama dengan NUS Enterprise meluncurkan Social Innovation Challenge sebagai inisiatif untuk mendukung inovasi teknologi digital di wilayah Asia Tenggara.
Ada sejumlah contoh inisiatif yang termasuk di dalamnya, seperti memberikan akses pada masyarakat kelas bawah untuk mendapatkan pendidikan, mengajarkan teknologi digital untuk kalangan lanjut usia agar dapat memudahkan aktivitas sehari-hari, dan membantu kaum difabel dengan cara meningkatkan kemampuan mereka.
"Sejak awal kemunculan Alipay pada 2004, kami berdedikasi untuk menggunakan kekuatan teknologi digital dalam rangka menghadirkan kesempatan yang sama bagi semua orang," ungkap Geoff Jiang Vice President, General Manager of Technology and Business Innovation Group di Ant Financial, dalam siaran persnya, Selasa (11/12).
Sementara Profesor Wong Poh Kam, Senior Director NUS Entrepreneurship Centre, sebuah divisi di bawah NUS Enterprise mengatakan, melalui Social Innovation Challenge, NUS Enterprise akan membantu para inovator agar dapat memaksimalkan dampak sosial mereka, melalui ekosistem dukungan kami dan jaringan pengusaha yang luas, yang terdiri dari mentor, investor, tim CSR perusahaan, pelatih, hingga mitra dari komunitas.