REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Seiring maraknya pembajakan piranti lunak dan permainan, Sony Entertaintment menanamkan piranti khusus anti pembajakan dalam konsol permainan genggam terbarunya, "PlayStation Vita".
"Kalau pada konsol permainan sebelumnya (PS1,PS2,PS3, dan PSP) yang populer adalah permainan bajakan, maka untuk permainan PS Vita harus diunduh melalui piranti khusus," kata Presiden Sony Entertaintment Asia, Tetsuhiko Yasuda, dalam acara peluncuran "PS Vita" di Jakarta, Selasa.
Menurut Tetsuhiko, pembajakan piranti lunak dan permainan sudah sangat meresahkan, sehingga pihaknya merasa perlu untuk melakukan pengamanan yang lebih ketat terhadap produknya.
"Sama saja seperti anda wartawan, tidak senang kan kalau beritanya ditiru dan dipublikasi media lain," kata Tetsuhiko.
Terkait kekhawatiran hilangnya pelanggan karena kebijakan itu, Tetsuhiko secara optimistis mengatakan hal itu tidak akan terjadi.
"Sejak dulu produk PlayStation memang ditujukan bagi kalangan pecinta game, tentunya kami sudah memiliki pelanggan yang setia," kata Tetsuhiko.
"PlayStation Vita" sebelumnya sudah diluncurkan untuk pasar Jepang dan Eropa pada Desember 2011 lalu. Beberapa fitur tambahan yang dihadirkan dalam perangkat permainan genggam terbaru itu adalah koneksi WiFi, integrasi jejaring sosial, layar sentuh, dan dua kamera untuk menghadirkan pengalaman bermain yang lebih.
PS Vita hadir dengan 37 permainan dari berbagai "genre", termasuk beberapa judul populer warisan konsol PlayStation sebelumnya seperti "EA Sports FIFA", "Mortal Kombat", "Reality Fighters", "Virtua Tennis", dan "Unit 13".