REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok ilmuwan dari Columbia University, Seoul National University, dan Korea Research Institute of Standards and Science mengumumkan mereka sukses mengembangkan lampu pijar yang terbuat dari graphene. Graphene merupakan materi yang lebih tipis dari kertas namun sekuat permata sehingga cocok digunakan untuk membuat lampu pijar yang sangat tipis.
Ketua Penelitian di Columbia University Young Duck Kim mengatakan, ia menemukan properti light-emitting dari graphene empat tahun lalu. "Penemuan ini mengejutkan sejumlah orang karena mereka mengira graphene tidak bisa menimbulkan cahaya," katanya seperti dilansir Mashable, Jumat, (19/6).
Kim dan timnya memberitahu penggunaan teknologi ini untuk masa depan. Salah satunya bisa digunakan untuk Optical Network pada chip komunikasi. Menurut Kim, graphene bisa digunakan untuk membuat lampu pijar tipis yang diletakkan pada jendela atau dinding dalam dua hingga tiga tahun mendatang. Dalam lima tahun mendatang graphene bisa digunakan untuk membuat display transparan.
"Supaya ini bisa terwujud menjadi kenyataan maka diperlukan kerja sama yang baik antara akademisi dan industri manufaktur," ujarnya.