Kamis 30 Jul 2015 09:32 WIB

Peneliti California Rancang Komputer Tiruan Otak Manusia

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Ilham
Manusia menjadi simbiotik dengan peralatan komputernya, tumbuh dan terkoneksi ke dalam sistem, tulis peneliti Havard terkait ketergantungan manusia dengan internet.
Manusia menjadi simbiotik dengan peralatan komputernya, tumbuh dan terkoneksi ke dalam sistem, tulis peneliti Havard terkait ketergantungan manusia dengan internet.

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Sejumlah peneliti dari Universitas California, Amerika Serikat tengah merancang sebuah prototipe komputer baru yang disebut memkomputer atau memcomputer. Komputer ini bekerja dengan meniru otak manusia dimana suatu hari diproyeksikan mampu melakukan tugas-tugas super kompleks, seperti memecahkan kode rumit sekali pun.

Dalam microchip konvensional, komponen-komponen komputer umumnya dipisah, seperti prosesor, komputasi, dan penyimpan data (memori). Relay data antara prosesor dengan memori membutuhkan waktu dan energi lebih, sehingga membatasi kinerja komputer standar.

Ahli fisika teoritis di Universitas California, Massimiliano Di Ventra bersama rekan-rekannya sedang membuat memkomputer dengan memprosesor dimana semua komponen menjadi satu. "Sistem pengaturan ini meniru neuron yang membentuk otak manusia dimana neuron ini berfungsi sebagai prosesor sekaligus penyimpan data," kata Di Ventra, dilansir dari Live Science, Kamis (30/7).

Prototipe memkomputer ini, kata Di Ventra, secara efisien bisa memecahkan masalah komputasi paling sulit sekali pun. Memkomputer ini juga menggunakan mikroelektronika standar. Mesin ini dapat dibangun dengan teknologi yang sudah tersedia.

Salah satu contoh pemecahan masalah yang bisa dilakukan memkomputer bisa dicontohkan dalam akurasi yang diperlukan seorang pramuniaga. Pramuniaga ini diberikan daftar kota dan diminta untuk menemukan kemungkinan rute terpendek dari kota-kota yang akan dia kunjungi supaya dia bisa kembali lagi ke kota semula tepat waktu.

Seseorang mungkin saja bisa mengetahui rute yang mana bisa dipilihnya untuk mengunjungi sebuah kota. Dengan memkomputer, orang tersebut tak perlu memverifikasi dan meragukan apakah rute yang dipilihkan memcomputer ini sudah benar atau salah. Memprosesor dalam memkomputer bekerja secara kolektif menemukan setiap kemungkinan solusi.

 

Dalam observasinya, peneliti juga melakukan strategi berbeda dengan memakai komputer kuantum yang menggunakan komponen disebut qubit untuk menyelidiki setiap kemungkinan solusi untuk masalah secara bersamaan. Namun, komputer kuantum saat ini masih memiliki keterbatasan, salah satunya hanya bisa beroperasi pada temperatur sangat rendah.

Memkomputer lebih unggul karena bisa dibuat dengan teknologi standar dan beroperasi pada suhu kamar. Memkomputer juga bisa mengeksplorasi lebih jauh, seperti memecahkan kode layaknya komputer kuantum.

Meski demikian, Di Ventra mengatakan, penelitian mereka tentang memkomputer belum mencapai titik final. Mereka masih harus menyempurnakan sistem pengodean data pada memkomputer yang masih rentan terhadap fluktuasi acak dalam skala besar. Memkomputer masih membutuhkan error-correcting code sempurna supaya bisa bekerja lebih cepat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement