Rabu 16 Sep 2015 14:22 WIB

Hitungan Menit, Teknik Ini Bisa Ubah Air Laut Jadi Layak Minum

Red: Dwi Murdaningsih
Air minum
Foto: pixabay
Air minum

REPUBLIKA.CO.ID, ALEXANDRIA -- Tim peneliti di Universitas Alexandria di Mesir menemukan satu teknik yang bisa menghilangkan garam dari air laut. Teknik desalinasi yang disebut pervaporasi ini mampu mengolah air laut menjadi air yang layak minum. Tak butuh waktu lama, teknik ini bisa mengubah air laut menjadi air minum dalam hitungan menit.

Dilansir dari laman ScienceAlert, penelitian yang telah dipublikasikan dalam jurnal Water, Science dan Technology ini menggunakan teknik membran sintetik yang bisa digunakan untuk menyaring partikel garam besar dan kotoran, lalu kemudian menguapkannya. Dari teknik ini, bisa dihasilkan air bersih yang layak minum.

Membran ini dapat dibuat di laboratorium menggunakan bahan murah yang tersedia secara lokal. Teknik ini juga tidak memerlukan listrik. Artinya, teknik ini bisa digunakan di daerah yang belum terjangkau listrik. Nantinya, teknologi ini tidak hanya digunakan untuk memurnikan air laut tapi juga mampu menghilangkan limbah.

Penelitian ini merupakan hasil karya para ahli di bidang oseanografi, teknik kimia, teknik pertanian dan rekayasa biosistem.

"Teknologi yang diterapkan dalam penelitian ini lebih baik dibandingkan dengan reverse osmosis, teknologi yang saat ini digunakan di Timur Tengah dan Afrika Utara," ujar Helmu El-Zanfaly, profesor dari Pusat Riset Mesir, yang juga terlibat dalam penelitian tersebut.

Teknologi yang baru ditemukan ini diharapkan bisa berdampak besar pada kehidupan sekitar 750 juta orang di seluruh dunia. Mereka tidak memiliki akses terhadap air minum bersih. Kekurangan air menyebabkan kematian lebih dari  840.000 kematian setiap tahun.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُوْنَ ثَلٰثَةٌ رَّابِعُهُمْ كَلْبُهُمْۚ وَيَقُوْلُوْنَ خَمْسَةٌ سَادِسُهُمْ كَلْبُهُمْ رَجْمًاۢ بِالْغَيْبِۚ وَيَقُوْلُوْنَ سَبْعَةٌ وَّثَامِنُهُمْ كَلْبُهُمْ ۗقُلْ رَّبِّيْٓ اَعْلَمُ بِعِدَّتِهِمْ مَّا يَعْلَمُهُمْ اِلَّا قَلِيْلٌ ەۗ فَلَا تُمَارِ فِيْهِمْ اِلَّا مِرَاۤءً ظَاهِرًا ۖوَّلَا تَسْتَفْتِ فِيْهِمْ مِّنْهُمْ اَحَدًا ࣖ
Nanti (ada orang yang akan) mengatakan, ”(Jumlah mereka) tiga (orang), yang ke empat adalah anjingnya,” dan (yang lain) mengatakan, “(Jumlah mereka) lima (orang), yang ke enam adalah anjingnya,” sebagai terkaan terhadap yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan, “(Jumlah mereka) tujuh (orang), yang ke delapan adalah anjingnya.” Katakanlah (Muhammad), “Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit.” Karena itu janganlah engkau (Muhammad) berbantah tentang hal mereka, kecuali perbantahan lahir saja dan jangan engkau menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada siapa pun.

(QS. Al-Kahf ayat 22)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement