REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Samsung boleh jadi pemimpin pasar ponsel saat ini. Namun, posisinya itu membuat Samsung seolah kurang greget sepanjang tahun 2014.
Bagaimana dengan Blackberry, produsen ponsel asal Kanada itu memang sulit meraih kembali pasar. Namun, di Amerika, Blackberry sedikit tersenyum lantaran produk itu masih dicari meski bukan garapan anyar yang diburu melainkan seri klasik.
Iphone?
Memasuki generasi ke-enam iPhone, Apple mulai menuai buah kesabaran. iPhone 6 menduduki puncak penjualan di beberapa negara. Ini tentu menampar Samsung S5 yang rupanya kurang bersinar.
Penjualan model baru Samsung diharapkan berjalan sekitar 20 persen mendekati penjualan S4 tahun lalu, namun konsumen tidak tertarik dengan fitur baru seperti sensor denyut jantung. Samsung menjual 12 juta model S5 dalam tiga bulan setelah mulai dijual April lalu atau turun 25 persen dari penjualan S4 pada periode sama, lapor The Wall Street Journal.
Sebagian besar penurunan penjualan terjadi di Asia, seperti di Cina yang turun 50 persen dari model sebelumnya, sementara penjualan di Amerika Serikat hanya naik sedikit. Menurut perusahaan riset Gartner, pada akhir kuartal ketiga, pangsa pasar smartphone global Samsung turun menjadi 24,4 persen dari 32,1 persen di tahun sebelumnya.
Bagian teknik Yahoo Daniel Howley mengatakan, salah satu masalahnya adalah bahwa model baru Samsung tidak menawarkan banyak cara upgrade untuk menarik pemilik perangkat Samsung yang lebih tua.
"Sulit untuk mengatakan perbedaannya. Jujur, jika Anda melihat S5 dan S5 berdampingan, mereka sama bahkan dalam hal penampilan," kata Howley.
Tapi masalah yang lebih besar terjadi, dengan harga yang lebih murah, kompetitor hadir dengan berbagai model, seperti Lenovo, Huawei, dan Xiaomi. "Konsumen Tiongkok memilih produk kompetitor yang lebih murah yang menawarkan kualitas setara menyaingi S5 dan model Samsung lainnya," kata Howley seperti dilansir yahoo.com.
BlackBerry bahkan jatuh lebih awal di mana penjualan smartphone ini memudar selama bertahun-tahun.
Minggu ini, perusahaan yang berbasis di Waterloo, Ontario ini memperkenalkan update desain Pearl klasik BlackBerry Classic. Tapi, Howley menambahkan, kebanyakan konsumen telah berpindah dari jenis keyboard fisik.