Jumat 21 Mar 2014 11:30 WIB

Seperempat Abad World Wide Web

Internet memudahkan segala hal/ilustrasi
Foto: ist
Internet memudahkan segala hal/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  WASHINGTON -- Ilmuwan Inggris Tim Berners-Lee pada bulan Maret 1989 sedang bekerja di Organisasi Penelitian Nuklir Eropa CERN di Swiss. Para ilmuwan dari seluruh dunia kerap datang ke CERN, namuan tidak semua limuwan lantaran komputer tidak kompatibel.

Berners-Lee berpendapat akan lebih mudah jika semua komputer tersambung satu sama lain dan mendapatkan informasi secara langsung. Ia mengusulkan untuk menghubungkan berbagai computer itu. Ia menuangkannya dalam proposal berjudul “Information Management – A Proposal”. Menanggapi usul itu, bos-nya berkomentar “usul yang samar-samar tetapi menarik!”.

Mereka hanya tahu sedikit tentang usul baru ini. Usul Berners-Lee itu kemudian dikenal luas sebagai “World Wide Web”. Dibutuhkan waktu dua tahun sebelum ia dan mitranya berhasil menghubungkan sebuah ‘server’ komputer dan ‘web-browser’ melalui jaringan internet.

World Wide Web secara resmi diluncurkan bulan Agustus 1991. Pada tahun 1993 ada lebih dari 500 ‘web-servers’. Namun kini ada lebih dari 1,7 milyar orang yang terhubung berkat ‘web-servers’ ini.

James Hendler – Direktur the Rensselaer Institute for Data Exploration and Applications di Troy New York yang berbicara melalui skype dan dia mengatakan, salah satu tantangan perkembangan web ini yaitu : tatanan kode program dan susunan keyboard dalam bahasa Inggris sudah diselesaikan dan Asia bisa mengalami ledakan akses web ini.

“Di China saat ini, saya melihat gambar yang menunjukkan enam dari sepuluh situs jaringan sosial terbesar – seperti Facebook – berada di China. Sebagian besar orang tidak menyadari bahwa “Baidu” – mesin pencari terbesar di dunia – adalah perusahaan China. Di Amerika, sekitar 80-90% orang sudah memiliki akses dan tidak banyak peningkatan," kata dia

"Di China, ada sekitar 25% dan tentunya negara itu jauh lebih besar dari Amerika.  Saya belum tahu saat ini di India tetapi jumlah yang kecil disana justru berkembang sangat cepat. Tidak heran jika perkembangan dunia web terutama berlangsung di negara-negara itu,” tambahnya.

James Hendler telah bekerja di World Wide Web sejak awal dan telah membuat sejumlah dokumen bersama Berners-Lee.

Paul Levinson – pakar komunikasi dan media di Fordham University yang juga berbicara melalui skype mengatakan beberapa peristiwa seperti pergolakan di negara-negara Arab atau “Arab Spring” dan gerakan “Occupy Wall Street” menunjukkan kekuatan yang dimiliki orang awam berkat World Wide Web.

Adanya milyaran orang yang mampu mengakses informasi membuat sejumlah negara berupaya membatasi atau mengontrol akses web. Tetapi Paul Levinson mengatakan negara-negara itu perlu menyadari bahwa web adalah piranti yang jangkauan dan pengaruhnya tak tertandingi.

“Apa yang kita alami sekarang adalah ‘pertempuran’. Di satu sisi pemerintah lebih waspada dengan piranti-piranti ini dan apa yang disebut ‘citizen journalism’, dan disisi lain ada lebih banyak telefon pintar dibanding sebelumnya, dan saya kira hal itu baik bagi demokrasi dan pengungkapan ide-ide serta rakyat banyak akan dimenangkan oleh situasi ini,” kata Levinson.

James Hendler mengatakan meskipun 25 tahun telah berlalu sejak web diciptakan, namun hanya sebagian dari potensi web yang dimanfaatkan.

"Ini kekuatan yang mengubah masyarakat dari berbagai segi. Kita memahami matematika jaringan komputer di dalamnya dan isu teknik yang melingkupinya, tetapi kita tidak memahami dampak sosialnya. Lebih banyak riset yang mempelajari berbagai dampak tersebut," ucapnya.

Bagaimana dampaknya terhadap masyarakat. Bagaimana kita membangun web dan menjadikannya tetap bebas dan terbuka. Bagaimana kita benar-benar memahami dampak dari World Wide Web ini”. Tim Berners-Lee telah mendirikan World Wide Web Foundation yang salah satu misinya adalah menjadikan web terbuka sebuah sarana akes publik dan bagian dari hak seseorang.

sumber : voa
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement