REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Saat ini transaksi perdagangan di Indonesia banyak dikuasai oleh usaha kecil menengah (UKM). Maka, situs Bukalapak.com berusaha memberikan wadah khusus pada mereka untuk berjualan dan menemukan pembelinya.
"Bukalapak memberikan solusi agar UKM bisa naik kelas melalui transaksi jual beli online sehingga mendapatkan transaksi yang bernilai besar," kata founder sekaligus CEO Bukalapak.com Achmad Zaky dalam rilisnya, Kamis (26/2).
Bukalapak mempunyai misi untuk meningkatkan kualitas UKM di Indonesia. Lantaran ia melihat saat ini kebanyakan struktur dan manajemen UKM masih kurang profesional, strategi penjualan yang kurang terarah, kebanyakan perang harga sehingga margin harga yang didapatkan sangat tipis.
Sehingga Bukalapak mengembangkan sistem agar calon pembeli semakin mudah menemukan dan membeli produk-produk unggulan milik UKM.
Hal itu Zaky ingin wujudkan karena Bukalapak sebagai salah satu startup, ketika memulainya dengan modal Rp 0. Sampai menjadi seperti sekarang dengan mendapatkan pendanaan sampai senilai ratusan miliar serta omzet transaksi Rp 2 triliun.
“Bukalapak dimulai pada saat yang tepat. Pasar e-commerce di tahun 2010 masih terbuka luas, masih sangat sedikit pelaku bisnis yang bermain, sehingga perkembangannya cukup pesat,” ungkap Zaky.
Bukalapak awalnya dikunjungi oleh 10.000 pengunjung per hari. Setahun berikutnya menjadi 50.000 pengunjung per hari, setahunnya lagi mendapatkan 200.000 pengunjung per hari hingga saat ini dikunjungi oleh 500.000 pengunjung per hari.
Saat ini Bukalapak berada di peringkat 24 website di Indonesia versi Alexa.
Tak ayal, founder dan Chief Technology Officer Bukalapak.com Nugroho Herucahyono mendukung langkah Zaky untuk mendirikan Bukalapak sebagai wadah pemberdayaan UKM.
"Agar banyak orang yang menggantungkan kelangsungan usahanya di Bukalapak.com," tegas Nugroho.