REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (APTIKA) dari Kementrian Komunikasi dan Informasi (KOMINFO) Semuel "Sammy" Abrijani Pangerapan berharap, ajang miss Internet yang diadakan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bisa membantu pemerintah dalam melawan Hoax dan mengkampanyekan gerakan internet sehat.
"Kalau kita berpikir menggunakan internet secara positif, kreatif dan cerdas, pasti nggak berpikir negatif lagi," katanya dalam siaran pers, Ahad (30/4).
Sammy mengatakan, saat ini Indonesia sedang bertransformasi ke era digital. Menurut Sammy, jika internet digunakan secara negatif akan sangat berbahaya.
Namun, jika masyarakat sadar bahwa manfaat dari internet begitu luas, maka akan memajukan banyak aspek kehidupan.
"Begitu kita sadar kalau ternyata internet banyak sekali manfaatnya, ternyata kita sudah ketinggalan jauh, jadi tidak bisa merasakan lagi manfaat positifnya baik untuk bisnis maupun hal lain," ujarnya.
Sammy menjelaskan, Miss Internet Indonesia 2017 merupakan duta pertama Indonesia yang akan mengemban tugas penting. Tugas Miss Internet adalah untuk mengedukasi masyarakat dan menjelaskan manfaat Internet agar masyarakat dapat menggunakan teknologi dunia maya tersebut dengan lebih cerdas, produktif dan kreatif.
"Ada tiga komponen yang perlu di perhatikan dalam transformasi (era digital) ini, yakni komponen masyarakat, bisnis dan pemerintah. Program seperti ini penting untuk komponen masyarakat," ujarnya.
Ajang Miss Internet Indonesia 2017, yang mengangkat tema "Pesona Kecerdasan Merah Putih di Dunia Internetku" merupakan pertama kalinya diadakan secara nasional. Sebelumnya APJII sukses menyelenggarakan Miss Internet Bali selama 3 tahun berturut-turut.
Tahun ini, APJII melibatkan 12 provinsi di Indonesia. Di antaranya Sumatra Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Bali, dan Sulawesi Utara.